Remah Harian

BUNGKUK

Pinterest LinkedIn Tumblr

Sabda Hidup

Senin 24 Oktober 2022, Senin Pekan Biasa XXX, Peringatan Fakultatif St. Antonius Maria Claret
Bacaan: Ef 4: 32 – 5: 8; Mzm. 68:2.4,6-7ab,20-21; Luk. 13:10-17.

Di situ ada seorang perempuan yang telah delapan belas tahun dirasuk roh sehingga ia sakit sampai bungkuk punggungnya dan tidak dapat berdiri lagi dengan tegak. Ketika Yesus melihat perempuan itu, Ia memanggil dia dan berkata kepadanya: “Hai ibu, penyakitmu telah sembuh.” Lalu Ia meletakkan tangan-Nya atas perempuan itu, dan seketika itu juga berdirilah perempuan itu, dan memuliakan Allah.

(Luk 13: 11 – 13)

Banyak orang menderita serangan jantung atau menderita stroke, bukan karena mereka “salah makan” [maksudnya makan makanan yang tidak sehat] tapi karena mereka memikul begitu banyak kekhawatiran. Bahkan, ada orang yang terkena penyakit kulit seperti eksim misalnya, karena kekhawatiran mereka yang akhirnya menemukan pelepasannya pada kulit.

St Lukas adalah seorang tabib dan dia tahu bahwa ketika seseorang sangat khawatir, kekhawatiran ini dapat menemukan ekspresi melalui penyakit pada tubuh. Perempuan dalam Injil hari ini sedang dalam kondisi sakit dan hal itu diungkapkan dalam kondisi bungkuk. Dikatakan bahwa ia dirasuk oleh roh sehingga bungkuk. Namun, bagi orang-orang di masa Yesus, penyakit juga dimengerti sebagai hukuman atas dosa. Kalau bukan karena dosanya sendiri, ia menanggung akibat dosa keluarga. Dengan menyembuhkan perempuan itu, Yesus juga mengampuni, dan membebaskannya dari ketakutan dan kecemasan. Kecemasan, kekhawatiran, beban sosial yang sudah dipikul selama 18 tahun.

Siapakah di antara kita yang tidak mempunyai “penyakit” rahasia? Kita sampaikan penyakit fisik kita kepada dokter. Tetapi banyak penyakit rohani kita, banyak kekhawatiran, banyak kecemasan yang kita sembunyikan, bahkan dari bapa pengakuan kita…. (hmmm…. sudah berapa lama tidak pernah mengaku dosa?) Penyakit-penyakit yang menjadi beban dan membuat kita “bungkuk” dan “tidak dapat berdiri lagi dengan tegak.”

Hari ini, saat anda berdoa, pejamkan mata dalam keheningan hati, dan dengarlah suara lembut Tuhan kita: “Engkau sembuh. Engkau dibebaskan!” Percayalah bahwa itu akan terjadi, saat ini. Dan saat anda menerima Ekaristi, Tuhan juga berkata: “Engkau bebas dari segala yang menyebabkan engkau bungkuk, dari segala yang membebanimu, yang mencemaskanmu….. Engkau bebas karena engkau adalah anak Allah.”

…. dan jangan lupa, sakramen pengampunan menyempurnakan kesembuhan itu….

Author

Write A Comment