Remah Harian

Buli-Buli Pualam

Pinterest LinkedIn Tumblr

Yesus sedang duduk makan di rumah Simon, seorang Farisi yang mengundangnya. Kehadiran Yesus di situ didengar oleh seorang perempuan, yang dikenal sebagai seorang berdosa di kota itu. “Ketika perempuan itu mendengar, bahwa Yesus sedang makan di rumah orang Farisi itu, datanglah ia membawa sebuah buli-buli pualam berisi minyak wangi. Sambil menangis ia pergi berdiri di belakang Yesus dekat kaki-Nya, lalu membasahi kaki-Nya itu dengan air matanya dan menyekanya dengan rambutnya, kemudian ia mencium kaki-Nya dan meminyakinya dengan minyak wangi itu,” (Luk 7: 37 – 38).

Memiliki buli-buli pualam berisi minyak wangi berarti seorang kaya. Ada yang mengatakan bahwa pada masa-masa itu, sebuah buli-buli pualam dengan minyak wangi itu setara dengan gaji setahun. Sangat mahal, sangat berharga sehingga biasanya dipakai untuk dua maksud: untuk mengurapi suami pada malam pernikahan sebagai mahar, atau sebagai jaminan masa depan seseorang. Bagi perempuan itu, sangat mungkin bahwa buli-buli pualam berisi minyak wangi itu adalah miliknya yang paling berharga.

Biasanya buli-buli itu harus dipecahkan lehernya untuk menuangkan minyak wangi di dalamnya. Dengan memecahkan buli-buli pualam itu, perempuan itu tidak hanya memberikan mas-kawin-nya, tetapi juga jaminan finansial bagi masa depannya. Ia gunakan itu untuk mengurapi kaki Yesus yang telah dibasahi dengan air matanya dan diseka dengan rambutnya. Ia mencurahkan/memberikan yang paling berharga dalam hidupnya di kaki Yesus.

Buli-buli pualam apa dalam hidup anda yang enggan anda lepaskan? Karir, cita-cita, kasih, atau bahkan dendam, keengganan untuk mengampuni? Hanya ketika kita memecahkan buli-buli itu di kaki Yesus, Ia akan mengubahnya menjadi sesuatu yang jauh melebihi apa yang kita bayangkan.

Bacaan misa hari ini:1Kor. 15:1-11Mzm. 118:1-2,16ab-17,28Luk. 7:36-50;

Author

Write A Comment