Sabda Hidup
Sabtu, 12 Juni 2021, Peringatan Wajib Hati Tersuci Maria
Kita selalu menghargai mereka yang memiliki integritas dan memuji mereka yang memegang kata-kata mereka, ketika mereka menepati janji dengan tindakan nyata, komitmen dan kesetiaan.
Suatu kali, seorang kaya bertemu dengan seorang pengemis dan mengajaknya menjadi mitra bisnisnya. Kepada pengemis itu dia menawarkan 90% dari keuntungan bisnis. Pengemis itu menjalankan bisnis itu dengan sukses yang mencengangkan. Tetapi setelah beberapa waktu ia lalai dalam memberikan 10% bagian kepada orang kaya itu. Suatu hari, ketika ia sedang berusaha menyelamatkan seorang anak dari bahaya, ia ditabrak oleh sebuah mobil yang melaju sangat kencang. Malang baginya, Ia menjadi lumpuh dan kembali ke jalanan sebagai pengemis. Ketika orang kaya itu mendengar hal itu, ia menjumpainya dan menolongnya, meski ketika menjadi rekanan bisnis ia telah dilupakan. Pengemis itu terheran-heran akan kemurahan hati yang ia terima. Orang kaya itu berkata bahwa ia selalu melihat pengemis itu membantu orang-orang susah, orang jompo, orang cacat, dan pelbagai macam orang yang berkesusahan. Komitmennya untuk membantu mereka yang berkebutuhan amat besar, meski keterbatasan yang dimilikinya.
Mari kita renungkan beberapa kutipan tentang komitmen:
“Tanpa komitmen, kita tidak memiliki kedalaman dalam segala hal, entah itu relasi, bisnis atau hobby, kata Neil Strauss, seorang penulis dari Amerika.
Lebron James, seorang pemain bola basket Amerika berkata: “Komitmen adalah bagian terbesar dari diri kita dan apa yang kita yakini. Sejauh mana anda berkomitmen untuk menang, untuk menjadi sahabat yang baik, untuk menjadi seorang yang dapat dipercaya, untuk sukses? Sejauh mana komitmen anda untuk menjadi seorang ayah yang baik, rekan yang baik, untuk jadi orang yang patut diteladani? Lihat dalam cermin: apakah saya punya komitmen?”
Sahabat-sahabat, ada perbedaan antara minat dan komitmen. Bila Anda berminat untuk melakukan sesuatu, Anda melakukannya hanya jika keadaan memungkinkan, jika menyenangkan, jika menguntungkan, jika sempat. Bila Anda berkomitmen terhadap sesuatu, tidak ada dalih apapun.
Menjadi murid Yesus bukan hanya minat, tetapi komitmen. Seumur hidup!
Pada peringatan Hati Tersuci Maria, Mari belajar pada dia untuk berkomitmen bekerja sama sepenuh hati dengan menyerahkan hidup pribadi dan hari depan, agar terlaksanalah sabda Tuhan.
Bacaan hari ini: 2Kor 5: 14-21; Mzm. 103:1-2.3-4.8-9.11-12; Mat. 5:33-37