Remah Harian

BUAH HATI

Pinterest LinkedIn Tumblr

Sabda Hidup

Sabtu, 12 September 2020

“Karena tidak ada pohon yang baik yang menghasilkan buah yang tidak baik, dan juga tidak ada pohon yang tidak baik yang menghasilkan buah yang baik. Sebab setiap pohon dikenal pada buahnya. Karena dari semak duri orang tidak memetik buah ara dan dari duri-duri tidak memetik buah anggur. Orang yang baik mengeluarkan barang yang baik dari perbendaharaan hatinya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan barang yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat. Karena yang diucapkan mulutnya, meluap dari hatinya.”

(Luk 6: 43-45).

Apa yang dimaksud oleh Yesus dengan wejangan-Nya menggunakan gambaran pohon dan buahnya? Melalui gambaran tersebut Yesus mau menjelaskan sumber dari tindakan manusia. Buah menyingkapkan apakah pohonnya sehat atau tidak sebab pohon yang baik menghasilkan buah yang baik; selain itu buah juga menyingkapkan jenis pohon sebab dari semak duri kita tidak dapat memperoleh buah ara atau anggur.

Pesan di balik gambaran tersebut ialah bahwa kita yang menyebut atau mengakui Yesus sebagai Tuhan harus menunjukkan realitas dan mutu hubungan dengan-Nya, yang nampak dalam buah-buahnya, yakni perbuatan dan perilaku sehari-hari yang adalah produk dari perbendaharaan hati yang baik. Tak ada faedahnya bila kita berseru: “Tuhan! Tuhan!” namun hidup kita merupakan kebalikan dari semangat Injil. Kita akan mampu melakukan ini apabila kita mendengarkan sabda-Nya dan melaksanakannya dalam praktek hidup sehari-hari.

Paulus memberikan contoh yang amat jelas. Hubungan erat dengan Yesus menghasilkan buah-buah Roh yakni sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri (Gal 5: 22-23). Dan sebaliknya buah kedagingan adalah percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya, (Gal 5: 19-20).

Jadi buah-buah macam apakah yang sudah kita hasilkan? Hati macam apakah yang kita miliki?

* * *

Suatu hari, seorang romo menutup kotbahnya dengan bertanya: “Saudara-saudari, apakah anda mengasihi saya?” Semua umat menjawab: “Ya Romo, kami mengasihimu!” Untuk kedua kalinya Romo bertanya: “Apakah anda mengasihi saya?” Dengan lebih keras umat menjawab: “Ya Romo, kami sangat mengasihi Romo!” Merasa kurang yakin Romo bertanya: “Benar?” Umat serentak menjawab dengan lebih keras: “Benar!!”

Kemudian Romo mengatakan: “Kalau kamu benar mengasihi saya, apakah anda mau membantu saya?” Umat dengan serentak menjawab: “Mau Romo!” Romo kemudian melanjutkan: “Minggu depan saya akan operasi ginjal. Apakah anda mau mendonorkan satu ginjal anda untuk Romo?” Mereka menjawab: “Mau Romo!” Kemudian Romo mengambil balon yang sudah berisi angin dan mengatakan: “Saya akan melambungkan balon ini dan siapa saja yang pertama menyentuhnya, dialah yang akan menyumbangkan ginjalnya.” Semua menjawab sertentak: “Ya Romo, setuju!” Dan apa yang terjadi? Ketika Romo melemparkan balon itu, semua menghembus balon itu…. huuuuus…..huuuuussss……huuuuussssssss…… bahkan karena saking kuatnya sampai gigi palsu terlempar….

Lebih baik satu tindakan terwujud daripada jutaan kata-kata yang tidak pernah terlaksana.

“Lebih berbahagia lagi orang yang mendengarkan Firman Allah dan melakukannya.” (Luk 11: 28)

Bacaan Misa Hari ini: 1 Kor 10: 14 – 22a; Luk 6: 43 – 49

Author

Write A Comment