Remah Harian

BETAPA BESAR IMANMU!

Pinterest LinkedIn Tumblr

Sabda Hidup

Rabu 4 Agustus 2021, Peringatan St. Yohanes Maria Vianney

“Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki!”

(Mat 15: 28)

Perikope Injil hari ini berkisah tentang penyembuhan putri seorang perempuan Kanaan. Perempuan itu tinggal di daerah Tirus dan Sidon, kota-kota kafir sepanjang perbatasan Galilea. Injil dengan jelas menyebutnya sebagai seorang Kanaan, salah satu penduduk asli yang tersingkir oleh pendudukan Israel atas Palestina. Meskipun ia adalah seorang Kanaan yang dicap kafir, tetapi ia mengabaikan latar belakangnya, stigma yang disandangnya, dan justru dengan iman ia berseru: “Kasihanilah aku ya Tuhan, Anak Daud!” Malahan seorang kafir mengimani Yesus sebagai Mesias! Ia juga mengabaikan “ketidakpedulian” Yesus yang mengatakan bahwa Ia hanya diutus kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel. Bahkan Yesus mengujinya dengan berkata: “Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing,” (Mat 15: 26). Namun, kegigihannya membuahkan hasil. Pada akhirnya Yesus pun memujinya: “Hai ibu, besar imanmu!” Permohonannya pun dikabulkan. Puterinya disembuhkan.

Dari narasi ini, kita belajar tentang iman yang gigih. Kristus mendengar permohonannya yang gigih. Imannyalah yang membuka kunci hati Yesus. Dia membuktikan dirinya layak didengar. Mari kita melakukan hal yang sama, gigih dan tekun dalam doa kita. Kita juga belajar tentang iman yang rendah hati. Dia tidak keberatan dibandingkan dengan seekor anjing. Menjadi rendah hati berarti terbuka terhadap rencana Allah, berserah kepada kehendak-Nya. Berdoa adalah belajar menyesuaikan diri pada kehendak-Nya, menginginkan hanya yang Dia inginkan.

Pada akhirnya mari kita renungkan kata-kata St. Yohanes Maria Vianney ini: “Kita adalah pengemis yang harus meminta segalanya kepada Tuhan. Berapa banyak orang yang dapat kita panggil kembali kepada Tuhan dengan doa-doa kita! Doa yang sungguh-sungguh ditujukan kepada Tuhan: ini adalah kebahagiaan terbesar manusia di bumi.”

Orang kudus kita hari ini, St. Yohanes Maria Vianney (8 Mei 1786 – 4 Agustus 1859) adalah pastor dari Ars di Perancis. Kebesaran-Nya bukan terletak pada prestasi akademisnya atau dalam kemampuan administrasinya, tetapi dalam kekudusan dan dedikasinya untuk merawat jiwa-jiwa. Hidupnya dicurahkan untuk keselamatan jiwa-jiwa. Dia menghabiskan waktu berjam-jam untuk mendengarkan pengakuan. Dia juga mencurahkan energinya untuk berkhotbah dan mengajar katekismus. Tuhan menggunakan imam yang suci ini untuk membangkitkan banyak pertobatan yang luar biasa.

Mari kita berdoa untuk semua imam. Semoga mereka memiliki kekudusan hidup St. Yohanes Marie Vianney, memusatkan hidup mereka pada Allah, dan bukan pada diri sendiri. Semoga St Yohanes Maria Vianney berdoa bagi ribuan imam yang dalam kesenyapan dan kesendirian dengan tekun melayani umat, mendengarkan masalah mereka, menjadi saluran pengampunan Allah, dan memberi mereka “makan” dengan ajaran dan teladan Kristus.

Bacaan hari ini: Bil. 13:1-2a,25-14:1,26-29,34-35; Mzm. 106:6-7a,13-14,21-22,23; Mat. 15:21-28

Author

Write A Comment