Sabda Hidup
Selasa, 13 Oktober 2020, Selasa Pekan Biasa 28
“Kamu orang-orang Farisi, kamu membersihkan bagian luar dari cawan dan pinggan, tetapi bagian dalammu penuh rampasan dan kejahatan. Hai orang-orang bodoh, bukankah Dia yang menjadikan bagian luar, Dia juga yang menjadikan bagian dalam? Akan tetapi, berikanlah isinya sebagai sedekah dan sesungguhnya semuanya akan menjadi bersih bagimu.”
(Luk 11: 39 – 41).
Ketika sepanjang pagi hingga siang saya mengunjungi 8 toko, 1 bank dan 1 kantor, maka saya paling tidak sudah 10 kali mencuci tangan. Kebersihan menjadi hal yang sangat penting dalam masa pandemi ini.
Selesai mengajar, seorang Farisi mengundang Yesus makan di rumahnya. Orang Farisi itu nampaknya ilfil terhadap Yesus. Mengapa? Rupanya Yesus melanggar protokol kesehatan…. 🙂
Kesempatan itu digunakan oleh Yesus untuk mengkritik orang-orang Farisi. Bukan sekadar serangan balik lho!
Kebersihan sejati tidak datang dari hal luaran melainkan dari hati, kebersihan rohani. Menjaga kebersihan jasmani itu amat penting, tetapi tidak boleh terbatas pada kebersihan fisik saja. Mengapa Yesus justru berbicara tentang “memberi sedekah” saat berbicara tentang “cuci tangan”? Sebab dengan memberi dengan ikhlas dan murah hati, kita menyatakan kasih, belarasa, kemurahan dan belas kasih. Dan dalam hati yang berbelarasa dan berbelas kasih tak ada ruang untuk iri hati, dengki dan keserakahan.
Maka, agar hati kita bersih, kita harus menghidupi kasih:
Kasih dalam kata-kata. Kata-kata kita sering lebih menyakiti ketimbang pukulan atau lemparan batu. Apakah kata-kata saya menyembuhkan, menguatkan, memotivasi, mendorong, menghidupkan? Atau meremehkan, merendahkan, menyinggung, dan menyakiti?
Kasih dalam pikiran. Kata-kata tentu muncul dari apa yang kita pikirkan. Apakah saya berpikiran positif atau negatif terhadap orang lain? Berpikirlah positif terhadap orang lain sebab dengan itu kita dapat melihat Tuhan dalam diri orang lain.
Kasih dalam tindakan. Tak cukup kita berpikir dan berkata-kata yang baik. Kita juga perlu berbuat baik. Itulah kehidupan Kristus, hidup untuk melayani. Ia sendiri berkata, “Anak Manusia datang bukan untuk dilayani melainkan untuk melayani dan memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.” Sudahkah saya berbuat baik?
Bersih luar dalam dalam dan tiada henti berbuat baik!
Bacaan hari ini: Gal. 4:31b-5:6; Mzm. 119:41,43,44,45,47,48; Luk. 11:37-41.