Sabda Hidup
Minggu, 23 Mei 2021, Hari Raya Pentakosta
“Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku. Tetapi kamu juga harus bersaksi, karena kamu dari semula bersama-sama dengan Aku.”
(Yoh 15: 26 – 27)
Hari ini kita rayakan Hari Raya Pentakosta. Pentakosta dari kata Πεντηκοστή (Pentēkostē) yang secara harafiah berarti “lima puluh”. Dalam tradisi Yahudi Pentakosta adalah perayaan 50 hari setelah panen pertama. Namun setelah hancurnya Bait Allah pada tahun 70 M, fokus perayaan bergerser pada Perjanjian antara Allah dan bangsa Israel di Gunung Sinai. Di sana umat menerima Hukum Taurat yang berupa Loh Batu, tanda perjanjian yang berisi Sepuluh Perintah Allah.
Kita merayakan Pentakosta 50 hari sesudah Paskah, seperti yang kita rayakan sampai sekarang. Kita kenangkan turunnya Roh Kudus atas para rasul. Setiap kali kita merayakan Pentakosta kita kenangkan mukjizat pencurahan Roh Kudus seperti dikisahkan dalam Kisah Para Rasul (Kis 2: 1 – 11). Buah dari pencurahan Roh Kudus itu adalah para murid berani menjadi saksi Kristus dan mewartakan Kabar Gembira Keselamatan. Hasilnya, pada hari itu begitu banyak orang percaya (disebutkan mereka berhasil mempertobatkan 3000 jiwa). Itulah sebabnya kita Rayakan Pentakosta sebagai hari lahir Gereja.
Berkat kuasa Roh Kudus para murid dimampukan menjadi saksi. Jika Roh Kudus ada dalam diri kita, kita juga dimampukan menjadi saksi. Dalam Injil, Yesus menjanjikan Roh Kudus yang akan membuat kita bersaksi dan membawa kita dalam kebenaran, yaitu membuat kita taat akan karya kasih penyelamatan Allah. Dan hasilnya, manusia yang hidup dalam roh menghasilkan buah-buah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemah lembutan, penguasaan diri (Gal. 5:22-23).
Selamat Hari Raya Pentakosta. Selamat bersaksi. Selamat mewartakan kabar baik dan berbagi kebaikan.
Bacaan hari ini: Kis. 2:1-11; Gal. 5:16-25; Yoh. 15:26-27.16:12-15
