Remah Harian

BERJAGA-JAGALAH!

Pinterest LinkedIn Tumblr

Sabda Hidup

Kamis, 25 Agustus 2022, Kamis Pekan Biasa XXI
Bacaan: 1Kor. 1:1-9Mzm. 145:2-3,4-5,6-7Mat. 24:42-51.

“Berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang…. hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga.”

(Mat 24: 42, 44)

Kutipan Injil hari ini adalah bagian dari wacana eskatologis (Mat 24-25) yang menyajikan ajaran Matius tentang akhir zaman. Pengajaran tentang akhir jaman itu mengatakan bahwa kedatangan Kristus di akhir zaman adalah pasti. Yang tidak pasti adalah waktu kapan Yesus akan datang kembali. Orang-orang Kristen jemaat perdana berpikir bahwa Tuhan akan datang kembali segera dalam masa hidup mereka, dalam generasi mereka. Ketika para rasul meninggal dan Yesus ternyata belum juga datang kembali, ajaran tentang eskatologi ini diperbaharui kembali. Hal itu antara lain sangat nampak dalam surat Rasul Petrus yang kedua.

Pengajaran tentang akhir jaman dalam injil Matius salah satu yang direvisi tersebut. Kepastian Parousia (kedatangan kembali) Tuhan dipertahankan. Soal waktunya, tak seorang pun yang tahu. Periode penantian itu terjadi dalam kehidupan Kristen sehari-hari. Jawabannya adalah sikap waspada dan penantian terus menerus, karena Tuhan bisa datang kembali kapan saja. Matius menguraikan sikap waspada dalam tujuh perumpamaan. Empat perumpamaan terakhir adalah yang lebih penting: perumpamaan tentang hamba yang bijaksana mengajarkan kewaspadaan yang siap-siaga – untuk selalu siap bagi kedatangan Tuhan kembali; perumpamaan tentang gadis-gadis bijaksana dan gadis-gadis bodoh mengajarkan kewaspadaan penuh kasih – untuk menjaga pelita kasih kita tetap menyala; perumpamaan tentang talenta mengajarkan kewaspadaan yang efektif. Perumpamaan terakhir mengajarkan kita untuk menerima bahwa Tuhan selalu hadir dalam “saudara-saudara-Nya yang paling hina.”

Mengutip tulisan John P. Meier: “Apa artinya waspada (Hamba yang Bijaksana) dan siap-sedia (perumpamaan sepuluh gadis) dan setia (talenta)? Berjaga-jaga berarti mampu mengenali Anak Manusia dalam diri sesama; setia berarti menerjemahkan kasih ini ke dalam pelayanan yang aktif, ke dalam perbuatan-perbuatan belas kasih yang nyata. Ini adalah kriteria yang dengannya seseorang masuk ke dalam kehidupan kekal atau malahan ditolak.”

Singkatnya, Tuhan pasti akan kembali (Parousia), tetapi tidak perlu khawatir tentang waktu kedatangan-Nya kembali, selama kita sungguh-sungguh melayani-Nya, sekarang ini, dalam diri “saudara-saudara-Nya yang paling hina.”

Marilah kita secara rohani tetap berjaga. Betapa singkatnya kehidupan ini yang dapat berakhir setiap saat. Jangan menunda untuk bertobat, jangan menunda untuk berbuat baik. Mari bertekun melaksanakan kewajiban Kristiani kita. Tuhan akan membantu kita tetap teguh dan tanpa cela karena Tuhan telah memanggil kita untuk melayani dengan cinta dan Dia akan membantu kita untuk setia.

“Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah,” nasehat St. Paulus (Gal 6: 9).

Author

Write A Comment