Bruno Hagspiel menceritakan kisah ini bahwa Santo Yohanes Rasul suka bermain dengan burung pipit peliharaannya. Suatu hari seorang pemburu datang mengunjunginya dan terkejut melihatnya bermain. Dia pasti bisa menggunakan waktu untuk melakukan sesuatu yang baik dan penting, pikirnya. Jadi dia bertanya kepada orang suci itu, “Mengapa Anda membuang-buang waktu untuk bermain? Mengapa Anda menghabiskan waktu untuk burung pipit yang tidak berguna itu?”
St Yohanes menatapnya dengan heran. Mengapa tidak? Maka ia bertanya kepadanya, “Mengapa tali di busurmu kendor?”
“Ah, Anda tidak bisa membiarkan tali busur tegang sepanjang waktu. Busur akan kehilangan ketegangan dan menjadi tidak berguna untuk memanah.”
St Yohanes kemudian berkata kepada pemuda itu, “Temanku, sama seperti kamu selalu melepaskan ketegangan pada tali busurmu, kamu harus melepaskan ketegangan di dalam dirimu dan beristirahat. Jika aku tidak santai dan beristirahat, aku tidak akan memiliki kekuatan untuk pekerjaan yang hebat. Aku bahkan tidak memiliki kekuatan untuk melakukan apa yang harus aku lakukan dan apa yang perlu dan menuntut perhatianku sepenuhnya.”
Dalam Injil hari ini, setelah bekerja keras mewartakan Injil, Yesus memberhatikan bahwa para rasul cukup lelah. Maka Ia mengajak mereka untuk bersama-Nya: “Marilah ke tempat yang sunyi, supaya kita sendirian, dan beristirahatlah seketika!” (Mrk 6: 31).
Mengapa pergi bersama Dia, dan tidak mereka saja yang beristirahat? Sebab hanya bersama Dia mereka dapat memulihkan diri mereka baik fisik maupun rohani. Jika mereka saja pergi “ke tempat sunyi dan beristirahat” tentu saja mereka dapat memulihkan diri mereka sendiri, secara fisik. Tetapi bagaimana mereka dapat menimba kekuatan kembali secara rohani?
Dalam dunia kita ini kita selalu bergerak, selalu sibuk dengan pekerjaan dan hal-hal lain. Maka wajarlah kalau kita melepas lelah dengan pergi berlibur untuk menimba kesegaran dan kekuatan tubuh kita.
Namun kita perlu juga menyediakan waktu untuk bersama dengan Yesus, agar kita juga dapat menimba kesegaran dan kekuatan rohani. Kita bukanlah melulu makhluk duniawi. Jadi kita perlu memberi waktu secara teratur untuk Yesus. Untuk bersama dengan Dia, untuk memperdalam intimitas kita bersama-Nya.
Bagaimana kita dapat menyediakan waktu bersama dengan-Nya dan membiarkan Ia memelihara kita? Kita dapat menghadiri misa, mendengarkan sabda-Nya. Kita juga menerima-Nya dalam komuni kudus. Kita dapata memberikan waktu bersama-Nya di kapel adorasi, membiarkan Dia memeluk kita dengan kasih-Nya. Kita dapat membaca Kitab Suci, merenungkannya agar sabda-Nya mengubah diri kita. Kita juga dapat mengikuti rekoleksi atau retret. Dan masih ada banyak cara untuk bersama-sama dengan-Nya.
Bacaan hari ini: 1Raj. 3:4-13; Mzm. 119:9,10,11,12,13,14; Mrk. 6:30-34.