Remah Mingguan

Berikan kepada Allah

Pinterest LinkedIn Tumblr

Seorang gadis sedang santai di pinggir pantai ketika seorang anak laki-laki yang sudah berpakaian renang sambil menenteng handuk mendekatinya dan bertanya kepadanya: “Apakah anda percaya kepada Allah?” Gadis itu terkejut dengan pertanyaan tiba-tiba itu, tetapi ia menjawab: “Oh ya, tentu saja!” Lalu anak laki-laki itu bertanya: “Apakah anda ke Gereja setiap Minggu?” Gadis itu juga menjawab “ya”. Anak laki-laki itu kemudian bertanya: “Apakah anda membaca Kitab Suci dan berdoa setiap hari?” Gadis itu juga menjawab “ya”. Sebenarnya gadis itu mulai bertanya-tanya dalam hati, mengapa anak itu bertanya seperti itu. Tetapi anak laki-laki itu terlihat begitu lega. Kemudian ia berkata: “Bolehkah saya titip barang-barang saya sementara saya berenang?”

Anak itu tentu berpikir, gadis ini dengan kehidupan seperti itu, dapat dipercaya.

Orang-orang Farisi dalam Injil hari ini tidak dapat dipercaya. Pertanyaan mereka kepada Yesus, tidak bermaksud mencari kebenaran, tetapi hanya untuk menjebak Yesus. “Apakah diperbolehkan membayar pajak kepada Kaisar atau tidak?” Jika Yesus mengatakan tidak, tentu ia akan dianggap pemberontak melawan pemerintahan penjajah Roma. Jika Ia menjawab “ya” maka, akan dianggap tidak nasionalis, tetap mendukung penjajah dan oleh sebab itu kredibilitas-Nya di tengah orang-orang Yahudi bisa jatuh.

Pajak kepada kaisar merupakan pajak perseorangan yang dipungut sejak tahun 6M pada masa pemerintahan Arkhelaos diganti oleh seorang Gubernur Romawi. Setiap orang Yahudi dewasa harus membayar pajak. Mata uang yang dipakai sebagai pajak adalah mata uang logam Romawi yaitu denarius. Nah pada zaman Yesus itu, uang logam bertuliskan: “Tiberius, kaisar, Putra Agustus yang ilahi.

Terhadap pertanyaan yang tidak jujur itu Yesus menjawab: “Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah.” (Mat 22: 21). Berikanlah kepada kaisar berarti mengembalikan kepada kaisar apa yang menjadi milik kaisar karena di mata uang tersebut ada gambar/cap Kaisar Tiberius. Uang itu milik kaisar Tiberius maka mereka juga berkewajiban mengembalikannya kepadanya. Yesus juga menyadarkan mereka bahwa masing-masing orang diciptakan sesuai dengan citra atau gambar Allah. Jika uang itu dibuat dengan cap penguasa, kita diciptakan dengan cap Penguasa di atas penguasa-penguasa, yakni Allah sendiri. Oleh karena itu kita harus mengembalikan diri kita kepada Allah, dalam arti mempersembahkan diri seutuhnya kepada-Nya sebagai tanda cinta dan bakti karena kita adalah milik Allah. Di samping itu, segala sesuatu di atas dunia termasuk manusia adalah milik Allah, diciptakan dan dilengkapi dengan cap-Nya maka harus diberikan kembali kepada-Nya, yaitu untuk dipakai sesuai rencana ilahi-Nya. Manusia harus mencari dan melaksanakan kehendak Allah, mencari Kerajaan Allah dan kebenarannya (Mat 6:33). Apakah kita pernah menyadari diri kita sebagai ciptaan istimewa di hadiratNya?

Hari ini adalah Hari Minggu Evangelisasi. Pada hari Minggu Evangelisasi ini semoga kita semua terinspirasi untuk menyadari tugas panggilan kita sebagai orang yang dibaptis. Pertama, kita disadarkan untuk terbuka dan menerima tawaran kasih Allah. Ia tetap bekerja untuk menyelamatkan kita. Kedua, Kita bertumbuh dalam iman, kasih dan harapan kepada Kristus yang menebus kita. Ketiga, Kita memberi diri secara total kepada Tuhan dalam karya misioner Gereja dan juga dalam karya untuk mengembangkan dunia karena kita adalah warga yang menghuni dunia ini. Semua ini bertujuan untuk memuliakan nama Tuhan. Kembalikanlah kepada Kaisar, kembalikanlah juga kepada Allah! Nah, apa yang sudah anda kembalikan kepada Tuhan?

Author

Write A Comment