Remah Harian

BERBUAH

Pinterest LinkedIn Tumblr

Sabda Hidup

Jumat, 28 Mei 2021, Jumat Pekan Biasa VIII

“Sesampainya di Yerusalem Yesus masuk ke Bait Allah. Di sana Ia meninjau semuanya, tetapi sebab hari sudah hampir malam Ia keluar ke Betania bersama dengan kedua belas murid-Nya. Keesokan harinya sesudah Yesus dan kedua belas murid-Nya meninggalkan Betania, Yesus merasa lapar. Dan dari jauh Ia melihat pohon ara yang sudah berdaun. Ia mendekatinya untuk melihat kalau-kalau Ia mendapat apa-apa pada pohon itu. Tetapi waktu Ia tiba di situ, Ia tidak mendapat apa-apa selain daun-daun saja, sebab memang bukan musim buah ara. Maka kata-Nya kepada pohon itu: “Jangan lagi seorangpun makan buahmu selama-lamanya!”

(Mrk 11: 11 – 14)

Pohon ara dalam bahasa latin disebut Ficus carica. Sementara di bahasa Arab-nya disebut tin. Pohon ini umumnya tumbuh di daerah kering tropis atau lembab sub tropis seperti di Asia Minor (Iran, Irak, Yordania, Siria, Palestina, Israel dan sebagian Mesir) dan sekitaran Laut Tengah (Yunani dan Spanyol).

Buah ara yang bentuknya seperti buah pir cukup favorit di daerah Palestina. Orang suka akan buah ara karena rasa manis dan aromanya. Buah ara mempunyai makna kiasan yakni rahmat kedamaian dan kesejahteraan di antara orang-orang Yahudi. Pohon ara biasa berbuah di musim panas, tetapi biasanya dipanen sekitar bulan Mei atau Juni. Maka kisah Yesus mencari buah ara di sekitar perayaan Paskah, seperti diceriterakan dalam Injil hari ini, menurut para ahli Kitab Suci, adalah penempatan waktu yang tepat.

Bukit Zaitun yang terletak antara Kota Yerusalem dan Betania, tempat yang sering dilewati oleh Yesus, terkenal dengan banyaknya pohon ara di masa lalu. Bisa jadi salah satu pohon ara di daerah itu lah tempat Yesus mencari buahnya, ketika Ia melintas tempat itu dan merasa lapar. Tetapi betapa kecewanya Yesus karena Ia hanya menemukan daun-daun saja.

Kutukan Yesus terhadap pohon ara merupakan teguran Yesus kepada orang Yahudi sendiri. Merekalah yang dianggap sebagai ‘pohon ara’ yang tidak berbuah itu. Dimana daunnya saja yang lebat tapi tidak menghasilkan buah. Dalam artian, mereka taat dengan pekerjaan keagamaan, tapi mandul dalam buah-buah kebenaran.

Namun, kutukan Yesus terhadap pohon ara itu mengingatkan kita juga. Jika Ia datang, apakah Ia akan menemukan buah? Apakah kita telah menghasilkan buah-buah yang baik untuk kehidupan sesama kita?

Bacaan hari ini: Sir. 44:1,9-13; Mzm. 149:1-2,3-4,5-6a; Mrk. 11:11-26.

Author

Write A Comment