Sabda Hidup
Rabu, 23 Juni 2021, Rabu Pekan Biasa XII
Ada seorang Katolik yang adalah seorang politikus yang gemar mengoleksi lukisan-lukisan kudus. Sangat sering ia nampak di media sedang hadir dalam ibadah ini dan itu, sedang berlutut dan berdoa dengan khusuk. Hingga suatu hari, ia ditangkap dan dipenjara karena korupsi. Ironis!
Setelah lebih dari 30 tahun, saya berjumpa dengan seorang teman dahulu waktu masih remaja. Waktu remaja kami biasa memanggilnya “Romo”, karena cita-citanya menjadi imam. Dia bercerita bahwa memang akhirnya ia masuk seminari, tetapi kemudian keluar karena dilecehkan oleh salah seorang pembina yang adalah idolanya…. Kini tak pernah lagi ia ke gereja. Sedih….
Hari ini kita diingatkan agar relasi kita dengan Tuhan harus menjadi nyata dalam tindakan. Berusaha menjalankan praktek-praktek kesalehan, rajin berdoa, tidak dengan sendirinya menjadikan kita kudus.
Injil hari ini mengundang kita menjadi pohon-pohon yang baik. Pohon yang baik dan sehat akan berawal dari akar yang sehat. Yang terjangkit demam tanaman hias tahu kalau daun-daunnya mulai nampak layu kemungkinan besar akarnya busuk. Akar menyerap nutrisi yang akan sangat menentukan kesuburan tanaman dan menghasilkan buah. Sebagai murid-murid Kristus, kita tahu bahwa kita harus berakar dalam Kristus. “Hendaklah kamu berakardi dalam Dia dan dibangun di atas Dia,” kata Paulus (Kolose 2: 7). Sabda-Nya adalah nutrisi jiwa dan kehadiran-Nya memberdayakan kita untuk hidup dalam kasih-Nya.
Apakah saya berakar dalam Kristus? Apakah saya menghasilkan buah yang baik? Dari manakah orang mengenal kita? Dari kerajinan kita berdoa dan beribadah saja? Atau dari buah-buah dalam kehidupan kita?
Bacaan hari ini: Kej. 15:1-12,17-18; Mzm. 105:1-2,3-4,6-7,8-9; Mat. 7:15-20.