Remah Harian

BEGITU BESAR KASIH ALLAH

Pinterest LinkedIn Tumblr

Sabda Hidup

Rabu, 14 April 2021, Rabu Pekan Paskah II

“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini , sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”

(Yoh 3: 16)

Ada kisah nyata tentang pengorbanan seorang ayah bernama John Griffith. Pada tahun 1937 dia bekerja di Minnesota sebagai seorang operator jembatan yang dapat dinaikkan dan diturunkan. Jika ada kapal yang akan melintas, ia harus menaikkan jembatan dan jika ada kereta api yang akan melintasi jembatan itu, ia harus menurunkan jembatan tersebut.

Suatu hari, ia berangkat bekerja dan anaknya yang berusia delapan tahun ikut dengannya. Anak itu menikmati suasana di sekitar ayahnya bekerja. Ia asyik bermain sementara ayahnya bekerja. Kemudian John melihat kapal akan melintas. Maka ia menaikkan jembatan agar kapal dapat melintas. Tiba-tiba ia menyadari bahwa anaknya tidak ada di sampingnya dan dengan cemas ia mencari anaknya. Ketika ia menemukannya, anaknya itu sedang memanjat gir atau roda penggerak jembatan. Ia berlari, bergegas hendak menyelamatkan anaknya tetapi pada saat yang sama ia mendengar suara kereta api mendekat. Ia berada dalam kebimbangan. Jika ia menyelamatkan anaknya, kereta dengan 400 orang penumpangnya akan jatuh ke dalam sungai dan bisa saja seluruh penumpangnya tewas. Tetapi jika ia menurunkan jembatan, maka anaknya akan tewas terjepit gir/roda penggerak jembatan. Ia mengambil keputusan dengan cepat. Ia menarik tuas untuk menurunkan jembatan! Kereta api melintas dengan seluruh penumpangnya tanpa menyadari betapa besar pengorbanan John Griffith untuk keselamatan mereka.

Kasih tidak menghitung-hitung pengorbanan yang diberikan. Seorang yang sungguh mengasihi akan memberikan yang terbaik yang dapat ia persembahkan. Allah memberikan Anak-Nya yang tunggal, mati di kayu salib, sehingga kita yang sebenarnya tak layak karena dosa-dosa kita, beroleh hidup yang kekal. Tentu Allah tidak membuat keputusan dalam dilemma seperti John Griffith, tetapi memang menghendaki untuk mengutus Putera-Nya yang terkasih, agar kita yang telah tersesat karena dosa dapat menemukan jalan kembali kepada Bapa. Ya, kita berdosa, tetapi kita dikasihi! Kita dicintai! Bagaimana kita dapat menjawab kasih-Nya yang tanpa syarat itu?

Hari ini kita diundang untuk hidup dalam terang dengan berusaha mengasihi sesama seperti Ia telah mengasihi kita.

Bacaan Misa hari ini: Kis. 5:17-26; Mzm. 34:2-3,4-5,6-7,8-9; Yoh. 3:16-21.

Author

Write A Comment