Sabda Hidup
Rabu, 26 Agustus 2020, Rabu Pekan Biasa XXI
“Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu sama seperti kuburan yang dilabur putih, yang sebelah luarnya memang bersih tampaknya, tetapi yang sebelah dalamnya penuh tulang belulang dan pelbagai jenis kotoran,” (Mat 23: 27).
Berapakah biaya yang anda belanjakan agar anda tampil menarik dan meyakinkan? Dari kepala hingga ujung kaki, berapa uang yang dibelanjakan agar kita nampak memuaskan bagi orang lain yang memandang kita? Kita semua ingin tampak lebih baik dari bayangan yang kita lihat sendiri pada cermin. Nampak baik dapat membuat siapa saja yang melihat kita setiap hari terkagum-kagum. Namun Yesus mengingatkan apa yang dilihatnya setiap saat: kedalaman diri kita.
“Sabda Celaka” disampaikan kepada ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi karena lebarlah kesenjangan antara penampilan lahiriah dan kenyataan batiniah mereka.
Para Farisi kini tidak ada lagi. Tapi kata-kata Yesus: “Celakalah kamu, orang-orang Farisi,” masih menggema sampai sekarang? Mengapa? Karena kita masih ada. Karena ada Farisi dalam diri kita masing-masing. Hitunglah dalam sehari berapa kali kita bersikap munafik di hadapan orang lain. Berapa kali anda bersikap munafik di hadapan pasangan dan anak-anak? Berapa kali dalam sehari anda bersikap munafik di hadapan pimpinan? Berapa kali dalam sehari anda juga munafik terhadap sesama di dalam lingkungan gereja? Mungkin Yesus akan berkata lebih keras kepada kita semua: “Celakalah!”
Semoga kita selalu tampil dalam kesejatian kita. Cantik dan tampan luar dalam.
Bacaan Misa hari ini: 2Tes. 3:6-10,16-18; Mzm. 128:1-2,4-5; Mat. 23:27-32.