Sabda Hidup
Kamis, 30 September 2021, Kamis Pekan Biasa XXVI, Peringata St. Hieronimus
Bacaan hari ini: Neh. 8:1-4a,5-6,7b-12; Mzm. 19:8,9,10,11; Luk. 10:1-12
“Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu.”
(Luk 10: 2)
Titanic merupakan kapal terbesar dan termewah saat itu dan dipercaya kapal itu tidak bisa tenggelam. Namun ternyata pada tanggal 14 April 1912 kapal itu menabrak gunung es dan tenggelam di Samudera Atlantik dan kurang lebih 1.500 penumpangnya tewas. Pada waktu itu, ada dua kapal lain yang sedang berlayar beberapa mil jauhnya dari Titanic yaitu Kapal Carphatian dan Kapal Californian. Kapal Californian sebenarnya lebih dekat jaraknya dengan Titanic Dikisahkan bahwa Kapal Titanic meluncurkan cerawat untuk minta bantuan tetapi tidak direspon oleh Kapal Californian. Ada awak kapal Californian berkali-kali melihat cerawat yang diluncurkan oleh Titanic dan hendak membangunkan Kapten Kapal yang sedang tidur. Titanic mengirim signal morse, tetapi operator nirkabel kapal tersebut juga sedang tidur. Rumor yang berkembang adalah, jika Kapal Californian segera menanggapi signal dari Titanic, lebih banyak penumpang akan dapat diselamatkan.
Sama dengan yang terjadi pada tragedi Kapal Titanic, banyak orang Kristiani sedang tidur.
Ada signal yang diluncurkan yang berbunyi: “Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit.” Tapi banyak dari kita yang sedang tidur. Seharusnya lebih banyak lagi yang dapat diselamatkan.
Sampai saat ini hanya sedikit orang yang menjadi pewarta Injil dan lebih sedikit lagi yang mewartakan dan sekaligus menghidupi Injil. Namun ada berjuta-juta orang yang sangat membutuhkannya. Mereka mendamba untuk mendengar Sabda Tuhan dan lebih banyak lagi yang belum pernah mendengar Sabda-Nya yang mampu mengubah hidup.
Jadi apa yang hendak kita lakukan? Apakah hanya duduk diam atau tidur di zona nyaman tanpa melakukan apapun? Pewartaan Injil saat ini tidak lagi terbatas pada perjumpaan tatap muka. Anda sekarang bisa menjadi pewarta menggunakan internet entah menggunakan komputer atau smartphone. Padahal, galau sedikit saja, banyak yang segera mem-posting-nya di media sosial. Sedikit-sedikit posting story. Ketimbang mem-posting sesuatu tentang diri sendiri saja, mari posting apapun tentang Yesus, tentang iman. Posting atau kirim apapun yang bisa membawa seseorang lebih dekat kepada Tuhan. Jika Anda melakukan itu, Anda sekarang menjadi pengikut Yesus, tidak hanya dalam kata-kata tapi juga dalam perbuatan.
Mari bangun dari tidur. Yesus mengundang kita menjadi rekan kerja-Nya di kebun anggur-Nya! Mari, cintai Kitab Suci dengan mewartakannya!