Seekor induk rajawali membangun sarang yang nyaman untuk anak-anaknya, melapisinya dengan bulu-bulu dari dadanya sendiri.Tetapi naluri yang sama, yang diberikan oleh Tuhan untuk membangun sarang yang nyaman, juga yang memaksa anak-anak rajawali keluar dari sarang yang aman itu. Rajawali dicipta untuk terbang dan induk rajawali tidak akan gagal mengajari mereka. Baru kemudian mereka akan menjadi apa yang seharusnya.
Suatu hari, induk rajawali itu akan menggoncangkan ranting tempat sarang itu bertengger, membuat sarang itu tak lagi nyaman untuk tinggal.
Kemudian ia akan mengambil seekor anak rajawali yang kebingungan itu, terbang tinggi di angkasa, dan menjatuhkan anaknya itu. Anak rajawali yang kecil itu akan terjun bebas. Di mana induknya? Ia tidak pernah meninggalkannya jauh-jauh. Segera ia akan meluncur ke bawah anaknya itu dan menangkapnya dengan sayapnya yang kuat. Berulang kali ia akan melakukan itu hingga anak-anaknya bisa terbang sendiri.
Apakah anda jatuh? Anda terjun bebas? Ingatlah, Allah, seperti induk rajawali itu, terbang ke bawah untuk menangkap anda. Ia juga akan mengajar anda sesuatu yang baru dan mengagumkan melalui pengalaman itu.
Allah adalah setia. Ia hanya melakukan apa saja yang perlu agar anda menjadi diri anda yang sesungguhnya, seperti yang dikehendaki-Nya saat anda diciptakan.
“Bagai Rajawali Melintasi Gunung Tinggi
Bagai Rajawali Melintasi Badai Hidup
Di Bawah Kepak Sayap-Mu, Kau Bawaku Terbang Tinggi
Melintasi Langit Biru Bagaikan Rajawali.”
“Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku,” (Yoh 14: 1).
Bacaan hari ini: Kis. 13:26-33; Mzm. 2:6-7,8-9,10-11; Yoh. 14:1-6.