Suatu malam ada operasi di Lingkaran Brawijaya, Merauke. Waktu buka helm, polisi yang mengentikan sepeda motor saya tersenyum dan berkata: “Eh… Romo.. Silahkan Romo…” Padahal, kebetulan SIM saya tertinggal di rumah. Memang, beberapa hari sebelumnya kami bersama-sama melayani saudaranya yang meninggal.
Saya “selamat” karena saya adalah seorang Pastor. Kebetulan beberapa hari sebelumnya makan dan minum bersama dengan pak Polisi itu saat melayani saudaranya yang meninggal. Sayangnya, dalam urusan surga, tidak akan terjadi seperti itu. “Banyak orang akan berusaha untuk masuk, tetapi tidak akan dapat,” kata Yesus (Luk 13: 24). Bahkan banyak yang mengatakan: “Kami telah makan dan minum di hadapan-Mu,” (Luk 13: 26) tetapi itu bukan jaminan.
Dibaptis menjadi Kristen tidak berarti otomatis selamat. Menjadi yang pertama di dunia belum tentu menjadi yang pertama dalam Kerajaan-Nya. “Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sesak itu!” (Luk 13: 24). Lakukan yang terbaik. St Paulus berkata, “Jadilah hamba-hamba Kristus yang dengan segenap hati melakukan kehendak Allah,” (Ef 6: 6). Dalam suratnya kepada umat di Galatia ia juga berkata, “Janganlah jemu-jemu berbuat baik,” (Gal 6: 9).
Selamat pagi. Selamat berjuang melalui pintu yang sesak itu. Janganlah jemu-jemu berbuat baik.
Bacaan hari ini: Ef. 6:1-9; Mzm. 145:10-11,12-13ab,13cd-14; Luk. 13:22-30.