Hari ini kita merayakan Pesta St. Andreas, salah satu dari Dua Belas Rasul Yesus dan saudara Santo Petrus. Nama ayah mereka adalah Yunus dan keluarga mereka adalah keluarga Yahudi yang saleh. Andreas dalam bahasa Yunani berarti “jantan”. Dibandingkan dengan rasul lainnya seperti St. Petrus dan Paulus, tidak banyak catatan tentang pencapaian luar biasa dari St. Andreas. Andreas adalah seorang nelayan seperti St. Petrus; seorang pengikut St. Yohanes Pembaptis. Dalam peristiwa mujizat perbanyakan roti di Tiberias, Andreaslah yang melaporkan seorang anak laki-laki yang mempunyai lima roti dan dua ikan. Ia membawa orang lain kepada Yesus baik sebelum dan sesudah Penyaliban. Menurut tradisi, dia menjadi martir di atas salib saltire (berbentuk X) di Patrae di Akasia. Data-data menunjukkan bahwa Andreas adalah seorang yang biasa-biasa.
Namun St. Andreas memiliki sikap yang indah, yang bersinar di seluruh Injil.
Pertama, St. Andreas memiliki hati yang taat. Kata ketaatan secara harafiah berarti, “Mendengar di bawah otoritas”. Fokusnya adalah membiarkan suara selain suara Anda sendiri untuk membentuk pemikiran dan tindakan Anda. St. Andreas mendengar undangan Tuhan, meninggalkan rumah dan penghidupannya sebagai nelayan dan kemudian mengikuti cara hidup yang baru bersama Yesus (Mat 4:20). Dia sangat tertarik kepada Yesus yang dia percaya bahwa Ia adalah Mesias (Yoh 1:41).
St. Andreas berbagi kabar baik. Setelah Andreas tinggal bersama Yesus dan belajar banyak tentang dan dari Dia, dia tidak menyimpan harta berharga itu untuk dirinya sendiri tetapi dengan cepat membaginya dengan saudaranya Petrus (Yoh 1:42) dan yang lainnya seperti orang Yunani yang malu-malu untuk mendekati Yesus (Yoh 12: 20-24). Perhatikan apa yang dikatakan Andreas kepadanya: “Kami telah menemukan Mesias.” Perhatikan bagaimana kata-katanya mengungkapkan apa yang telah dia pelajari.
St. Andreas memahami makna salib dan kebangkitan. Dia melihat Yesus hidup kembali dan menyadari bahwa Dia adalah Mesias yang disalibkan dan bangkit kembali (Yoh 3:16, Kis 5: 30-31).
St Andreas mewartakan Kabar Baik itu jauh dan luas. Setelah mengalami cinta Tuhan, dia mewartakannya kepada orang lain. Dia adalah seorang misionaris di Asia Kecil dan Yunani, dan mungkin sampai di daerah Rusia dan Polandia.
Reliqui St Andreas disimpan di Konstantinopel sampai tahun 1204, ketika beberapa tentara salib dari Barat berhasil merebutnya dan memindahkannya ke Amalfi, Italia. Orang-orang Kristen Ritus Yunani memanggil St. Andreas “The Protoclete,” yaitu “Orang terpanggil yang pertama.” Ini adalah sebutan yang sesuai sebab ia adalah yang pertama dari dua belas rasul yang dipanggil oleh Yesus untuk “datang dan melihat”.
Pesta St. Andreas mengingatkan kita untuk berbagi pengalaman kita bersama Yesus dengan orang lain, mulai dari orang-orang terdekat kita seperti St. Andreas membawa Petrus kepada Yesus dan juga orang-orang lain. Saudara-saudara kita mungkin sudah mengenal Yesus, tetapi mungkin tidak menjalankannya secara aktif. Menjadi tugas kita untuk membawa mereka semakin dekat dengan Yesus.
Bacaan Misa hari ini: Rm. 10:9-18; Mzm. 19:2-3,4-5; Mat. 4:18-22.
Selamat Pesta St. Andreas!
1 Comment
Pingback: MENINGGALKAN JALA DAN MENGIKUTI DIA – REMAH SABDA