“Tuhan, supaya aku dapat melihat!” (Luk 18: 41)
Saat merenungkan perikope Injil hari ini saya temui sebuah tulisan ini:
Aku Ingin Melihat Yesus Hari Ini.
Aku ingin melihat Yesus hari ini. Aku melihat seorang tua yang berdiri di samping pompa bensin. Kami saling menyapa dan berbagi senyum, kemudian beranjak pergi.
Aku ingin melihat Yesus hari ini. Aku melihat seorang anak kecil yang lucu bersama ibunya saat aku keluar dari toko. Aku tersenyum kepada ibu itu dan kawan kecil itu mengulurkan tangan untuk menyentuh lengan dan hatiku ketika aku berkata, “Halooo, si kecil.” Dia tertawa,matanya berbinar-binar. Aku berdiri di sana tersenyum. Hati berbinar-binar karena sentuhan murni yang paling manis.
Aku ingin melihat Yesus hari ini. Saya melihat seorang ibu tua , bongkok dengan tulang belakang melengkung memegang dua tas belanja yang sangat berat. Dia tampak sangat lelah. Aku melihatnya mencoba menyeberang jalan. Aku khawatir dia tidak akan berhasil ketika aku berkata kepadanya, “Biarkan saya bawa barang-barang itu untuk Anda” dan aku bantu ia menyeberang. Kemudian aku bantu ia membawa tas-tas itu dan kutemani ia berjalan ke ambang pintu rumahnya, beberapa puluh meter dari situ. Dia mengucapkan terima kasih dan aku merasa bahagia telah membantu.
Aku ingin melihat Yesus hari ini. Aku melihat seorang bapak di stasiun kereta, dia meminta uang receh dan aku memandangnya. Tanpa memikirkan apa yang akan dia lakukan dengan uang receh itu, aku memberikannya kepadanya. Kulakukan dengan doa dan berkat. Lalu aku pergi dan naik kereta pulang.
Sahabat-sahabtku, aku benar-benar ingin melihat Yesus hari ini dan Dia benar-benar ingin melihatku juga.
Saat itulah aku menyadari bahwa kami telah saling bertemu sepanjang hari. Dia berada di dalam seorang pribadi yang berbeda setiap kali aku melihat-Nya tetapi itu adalah Dia. Wajah dan ekspresinya akan berbeda setiap kali aku bertemu, tetapi Dia selalu sama. Dia ingin melihat aku dan tahu apa yang akan aku lakukan setiap kali bertemu dengan-Nya.
Aku benar-benar ingin melihat Yesus hari ini dan aku memang berjumpa dengan-Nya sepanjang hari.
* * * *
Buta bisa berarti buta secara fisik, tetapi juga dapat berarti buta hati dan buta sosial. Semoga permohonan orang buta dalam Injil hari ini juga menjadi permohonan kita: “Tuhan, supaya aku dapat melihat!”
