Sabda Hidup
Rabu, 28 April 2021, Rabu Pekan Paskah IV
Sekelompok pemuka Gereja dari Tiongkok mengundang seorang seorang ahli Kitab Suci dari Amerika Serikat untuk memberi mereka sebuah kursus kilat tentang Kitab Suci.
Dalam salah satu sesi, ahli Kitab Suci itu meminta para peserta untuk memilih satu peristiwa dalam Injil yang paling mengesan bagi mereka. Dia kagum bahwa para peserta tidak memilih Khotbah di Bukit seperti yang dilakukan oleh banyak penulis besar, bukan juga kisah sengsara dan wafat Tuhan, dan bahkan bukan juga peristiwa Kebangkitan yang menjadi pokok iman kita. Sebaliknya, mereka memilih kisah Yesus membasuh kaki para murid.
Konon seorang pemimpin India mengagumi peristiwa itu lebih dari apa pun dalam kehidupan Yesus. Ia amat kagum terhadap sikap pelayanan-Nya yang rendah hati di mana ia membasuh kaki para rasul-Nya dengan penuh kasih. Seorang dewa membasuh kaki para muridnya adalah suatu yang tidak mungkin!
Pilihan para pemuka gereja Tiongkok dan juga pemimpin India itu sangat sesuai dengan apa yang Yesus katakan dalam Injil tentang misi-Nya. “Aku telah datang ke dalam dunia sebagai terang, supaya setiap orang yang percaya kepada-Ku, jangan tinggal di dalam kegelapan,” (Yoh 12: 46). Itu Ia lakukan dengan melayani. Seperti yang Yesus sendiri katakan, “Anak manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan memberikan nyawa-Nya sebagai tebusan bagi banyak orang,” (Mat 20: 28).
Semoga kita pun menjadi terang dengan melayani dan berbuat baik. “Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga,” (Mat 5: 16).
Bacaan hari ini: Kis. 12:24-13:5a; Mzm. 67:2-3,5,6,8; Yoh. 12:44-50.