Sabda Hidup
Selasa, 9 April 2024, Selasa Pekan Paskah II
Bacaan: Kis 4:32-37; Mzm 93:1ab,1c-2,5; Yoh 3:7-15.
Angin bertiup ke mana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh.”
YOH 3: 8
Kebangkitan Yesus adalah sumber kehidupan baru kita di dalam Allah, sebuah anugerah yang kita rayakan dalam baptisan. Seperti yang Yesus katakan, ini adalah kelahiran kita dari atas. Dengan kelahiran ini, Allah memberi kita yang pertama dari banyak berkat-Nya, yakni Roh Kudus.
Seperti angin yang tidak terlihat, Roh Kudus juga tidak terlihat. Dengan cara yang sama seperti kita tahu ada angin di sekitar kita, karena kita merasakannya, demikian juga dengan Roh Kudus. Roh Kudus menyatakan kehadirannya dalam buah-buahnya (bdk. Galatia 5:22-23) yang membuat kita merasakan indahnya hidup bersama Allah, dan dengan karunia-karunia-Nya yang beraneka ragam.
Kini di berbagai belahan dunia, kita dapat melihat bagaimana orang-orang memaksimalkan manfaat angin dengan menggunakan kincir angin modern. Bertengger di atas bukit-bukit, kincir angin modern memanfaatkan gerakan dan kekuatan angin untuk menghasilkan tenaga yang menggerakkan mesin dan menghasilkan listrik. Kejeniusan dan kerja keras manusia telah mengubah karunia alami yakni angin untuk mencapai kemajuan dan perkembangan.
Roh Kudus juga merupakan karunia yang menunggu untuk disambut dan “dimanfaatkan”. Bahkan dengan karunia terbaik-Nya, Tuhan tidak memaksakan kehendak-Nya. Allah akan selalu menghargai karunia yang telah Dia berikan kepada kita: kebebasan kita. Allah menanti, dengan iman kita menanggapi-Nya.
Seberapa banyak yang Anda ketahui tentang Roh Kudus? Apakah Anda pernah berdoa kepada-Nya? Kapan? Bagaimana?
Tuhan, biarlah Roh Kudus-Mu turun ke atasku, dan berilah aku kekuatan dengan karunia-karunia-Mu. Amin.
