Sabda Hidup
Jumat, 29 November 2024, Jumat Pekan Biasa XXXIV
Bacaan: Why 20:1-4.11-21:2; Mzm 84:3.4.5-6a.8a; Luk 21:29-33.
Perhatikanlah pohon ara atau pohon apa saja. Apabila kamu melihat pohon-pohon itu sudah bertunas, kamu tahu dengan sendirinya bahwa musim panas sudah dekat. Demikian juga, jika kamu melihat hal-hal itu terjadi, ketahuilah, bahwa Kerajaan Allah sudah dekat,” (Luk21: 29 – 31).
Seorang anak muda sedang menuntut ilmu di sebuah SMU ternama di salah satu kota. Ia adalah seorang yang berbakat. Bahkan ia menjadi juara pertama ketika ia mewakili sekolahnya dalam kejuaraan taekwondo provinsi. Ia digadang-gadang untuk mengikuti kejuaraan nasional, mewakili sekolahnya. Suatu malam, dalam perjalanan pulang dari latihan ia diserang oleh sekelompok anak muda – diduga adalah teman-teman di sekolahnya yang dibujuk oleh seorang yang merasa tersaingi di sekolahnya. Ia kemudian dilarikan ke rumah sakit. Ketika Pastor kapelan dari sekolah itu mengunjunginya, ia bertanya: “Mengapa kamu tidak melawan? Bukankah kamu harus membela diri?” Dengan keterampilannya bela diri tentu dia dapat dengan mudah menjatuhkan satu atau dua dari orang-orang yang menyerangnya. “Kekerasan harus dihentikan, Romo, walau itu harus berhenti di tubuh saya ini.”
Dalam Injil hari ini, Yesus mendorong kita untuk memperhatikan tanda-tanda di sekeliling kita dan menaruh kepercayaan pada Sabda Allah yang teguh. Dia menggunakan gambaran pohon ara untuk mengilustrasikan bahwa, sama seperti kita dapat mengenali daun-daun yang mulai bertunas sebagai tanda kembalinya musim panas, kita juga harus memperhatikan tanda-tanda Kerajaan Allah yang muncul dalam hidup kita. Yesus meyakinkan kita bahwa terlepas dari perubahan situasi, kesulitan atau tantangan yang kita hadapi, kita tidak pernah sendirian. Tuhan selalu hadir bersama kita, dan Kerajaan-Nya sudah dekat, menginspirasi kita untuk menjalani hidup dengan mata terbuka dan hati yang penuh pengharapan. Pengingat ini memberdayakan kita untuk secara aktif mencari dan merangkul kehadiran ilahi dalam pengalaman kita sehari-hari. Dan bukan cuma peka terhadap “Kerajaan Allah sudah dekat,” tetapi kitalah yang menumbuhkan tunas-tunas kerajaan itu.
Apa yang dilakukan oleh anak muda dalam cerita di atas, adalah salah satu “tunas” Kerajaan Allah. Memberikan pipi kiri kepada orang yang menampar pipi kanan, mengampuni ketimbang membalas dendam, mengasihi ketimbang membenci; itu semua adalah “tunas pohon ara” yang tumbuh memaklumkan bahwa Kerajaan Allah sudah dekat.
Ketika tangan terulur bagi mereka yang membutuhkan, sebuah “tunas” Kerajaan Allah bertumbuh. Ketika ada pelayanan kasih, ketika ada pengampunan, ketika dendam dihentikan, ketika persaudaraan dirayakan, ketika Allah dimuliakan dalam perayaan syukur, maka ketahuilah, Kerajaan Allah sudah dekat.
Kitalah tunas-tunas Kerajaan Allah di manapun kita berada. Kita diundang untuk mengambil bagian dalam menumbuhkan tunas-tunas Kerajaan ini melalui ungkapan cinta, kebaikan, dan belas kasih. Marilah kita menyambut setiap hari dengan diterangi oleh janji-janji-Nya, menarik kekuatan dari harapan bahwa, terlepas dari ketidakpastian dunia, firman Tuhan tetap benar, dan Kerajaan-Nya selalu dekat.
Tuhan, meski kami mengalami tantangan dan kesulitan, anugerahilah kami ketekunan untuk menumbuhkan tunas-tunas kerajaan-Mu. Amin.