Remah Harian

SIAPAKAH YANG TERBESAR

Pinterest LinkedIn Tumblr

Sabda Hidup

Senin, 30 September 2024, Peringatan St. Hieronimus
Bacaan: Ayb 1:6-22Mzm 17:1.2-3.6-7Luk 9:46-50

Demikian tulis Penginjil Lukas. Ini bisa jadi merupakan cara Lukas untuk mengatasi masalah konflik kekuasaan dalam komunitasnya sendiri. Lukas mengklarifikasi perspektif Yesus tentang definisi kekuasaan dan kebesaran.

“Kuasa” sering kali dianggap sebagai kemampuan untuk mengendalikan orang atau sesuatu sesuai dengan kehendak sendiri. Namun, bagi Yesus, kuasa adalah tentang penyerahan diri, pengorbanan, kemampuan untuk mengasihi, dan kesediaan untuk mendedikasikan diri tanpa pamrih bagi Injil.

Kita hidup di dunia yang mendorong pertarungan tanpa henti di mana yang lemah akan lenyap, dan hanya yang terkuat dan yang paling siap yang akan berhasil dalam hidup. Hukum yang menggerakkan dunia kita saat ini adalah hukum persaingan dan kompetisi.

Para rasul Yesus percaya bahwa karena mereka berasal dari kelompok orang-orang yang dekat dengan Sang Guru dan merupakan orang-orang pertama yang mengikuti-Nya, maka mereka “pantas” mendapatkan tempat yang penting. Namun, Yesus menggunakan gambaran seorang anak kecil untuk menantang cara pandang mereka. Di dunia kita saat ini, kita menghargai dan memprioritaskan anak-anak, menganggap mereka sebagai “aset” masyarakat. Namun, pada zaman Yesus, masyarakat Yahudi meminggirkan perempuan dan anak-anak, menganggap mereka tidak ada hak bersuara dan lemah. Dengan menempatkan anak sebagai pusat dari diskusi mereka, Yesus memutar-balikkan prioritas masyarakat pada umumnya.

Menurut rencana Allah, individu-individu yang paling penting dalam Kerajaan Allah adalah mereka yang paling lemah, miskin, terlantar, dan berdosa. Satu-satunya cara untuk mendapatkan perkenanan Tuhan adalah dengan memperhatikan pribadi-pribadi penting dalam Kerajaan ini. Merangkul dan tunduk pada yang terakhir sebagai jalan untuk menjadi “yang pertama.” Pilihan Gereja, pilihan kita selalu yang kecil, miskin dan terpinggirkan.

Tuhan, bentuklah hatiku seperti hati-Mu, sehingga aku dapat memiliki pilihan mengutamakan mereka yang miskin dan tak berdaya di tengah-tengah kami. Amin.

Author

Write A Comment