Sabda Hidup
Senin, 1 Juni 2020, Senin Sesudah Pentakosta, Peringatan Wajib Maria Bunda Gereja.
“Dan dekat salib Yesus berdiri ibu-Nya dan saudara ibu-Nya, Maria, isteri Klopas dan Maria Magdalena. Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya: “Ibu, inilah, anakmu!” Kemudian kata-Nya kepada murid-murid-Nya: “Inilah ibumu!” Dan sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya.” (Yoh 19: 25 – 27).
Pada tanggal 3 Maret 2018, Paus Fransiskus menerbitkan Dekrit yang menetapkan bahwa hari Senin sesudah Pentakosta adalah Peringatan Wajib Maria Bunda Gereja. Dengan menerbitkan Dekrit ini, Paus Fransiskus ingin memajukan devosi ini untuk “mendorong pertumbuhan penghayatan keibuan Gereja dalam diri para gembala, religius dan umat beriman, serta pertumbuhan kesalehan seperti Maria.”
Dekrit tersebut mencerminkan sejarah Teologi tentang Maria dalam tradisi liturgi Gereja dan permenungan para Bapa Gereja. Di antaranya, Santo Agustinus dan Paus Leo Agung menyatakan arti penting Perawan Maria dalam Misteri Kristus. St. Agustinus mengatakan bahwa Maria adalah ibu semua anggota tubuh Kristus, sebab dengan kasihnya, ia berperan dalam kelahiran kembali umat beriman dalam Gereja. Sedangkan St Leo Agung berkata bahwa kelahiran Kepala juga merupakan kelahiran tubuh, jadi Maria juga sekaligus Bunda Kristus, Putera Allah, dan sekaligus Bunda anggota Tubuh Mistik Kristus, yaitu Gereja.
Permenungan-permenungan tersebut adalah buah dari “Keibuan Ilahi Maria dan kesatuan eratnya dalam karya Sang Penebus.”Kitab Suci menampilkan Maria di kaki Salib (Yoh 19: 25). Di sanalah ia menjadi Bunda Gereja ketika ia “menerima pesan akhir kasih Puteranya dan menerima semua orang dalam diri murid terkasih sebagai anak-anaknya untuk dilahirkan kembali dalam kehidupan kekal.” Jadi ketika Yesus berkata kepada Maria “Ibu, inilah anakmu,” dan kepada murid yang dikasihiNya “Inilah Ibumu” Maria menjadi Bunda kita semua, murid-murid Puteranya.
Pada tahun 1964, Paus Paulus VI “menggelari Santa Perawan Maria sebagai Bunda Gereja, yakni seluruh umat Kristiani, umat beriman beserta gembala-gembalanya, yang menyebutnya Bunda Terkasih dan menetapkan bahwa ‘Bunda Allah harus selanjutnya dihormati dan disebut oleh seluruh umat Kristiani dengan gelar yang mulia ini.”
Dengan kasih keibuan, Maria mendampingi Gereja yang berziarah. Apa artinya bagiku menjadi anak Maria? Bagaimana seharusnya saya hidup sebagai anak Maria?
Setelah sebulan berjalan bersama Maria dalam masa pandemi ini, buah-buah iman apakah yang saya alami?
Bacaan Misa hari ini: Kej 3:9-15, 20 atau Kis 1:12-14; Mzm 87:1-2,3,5,6-7; Yoh. 19:25-34.