Remah Harian

KUASA YANG MENAKJUBKAN

Pinterest LinkedIn Tumblr

Sabda Hidup

Selasa, 14 Januari 2025, Selasa Pekan Biasa I
Bacaan: Ibr. 2:5-12Mzm. 8:2a,5, 6-7, 8-9Mrk. 1:21b-28

Perikope Injil Markus hari ini mengatakan bahwa Yesus mengajar dengan kuasa yang menakjubkan orang banyak, yang membedakan-Nya dari para ahli Taurat dan orang Farisi, yang memaksakan hukum tanpa benar-benar menyentuh hati. Paus Fransiskus merefleksikan perbedaan yang mendalam ini, dan mendorong kita untuk merenungkan bagaimana kita sebagai orang Kristen hidup dan mewartakan Injil saat ini. Mencermati kuasa Yesus itu, ada beberapa hal yang dapat kita petik:

  • Kuasa Yesus sangat rendah hati. Dia tidak memerintah seperti seorang penguasa, tetapi melayani sebagai penuntun, berbicara dengan cara yang dapat dimengerti oleh banyak orang. Ajaran-Nya bukan tentang dominasi tetapi mengangkat orang lain, menjadikan yang terakhir sebagai yang pertama. Kerendahan hati ini secara langsung menantang kecenderungan masa kini untuk mempromosikan diri sendiri dan berebut kekuasaan. Seberapa sering kita, sebagai orang Kristen, memprioritaskan pelayanan ketimbang pengakuan?  
  • Kuasa Yesus ditandai dengan kedekatan. Dia berjalan di antara umat manusia, menyentuh yang sakit, menghibur yang menderita, dan mendobrak batasan-batasan sosial. Saat ini, Gereja dan para anggotanya dipanggil untuk memiliki kedekatan yang sama – menjangkau mereka yang paling rentan. Apakah kita mendekat kepada mereka yang membutuhkan, atau apakah kita tetap menjauh, sibuk dengan kenyamanan kita sendiri?
  • Yesus konsisten. Hidup-Nya adalah keselarasan yang sempurna antara apa yang Dia ajarkan, rasakan, dan lakukan. Konsistensi ini merupakan pengingat yang kuat bagi kita untuk menyelaraskan tindakan dengan iman kita. Kemunafikan, baik dalam kepemimpinan maupun kehidupan sehari-hari, mengikis kepercayaan dan kredibilitas. Apakah kita mempraktikkan apa yang kita katakan dan khotbahkan?

Dalam dunia kita yang terpolarisasi dan sibuk ini, kuasa Yesus tetap menjadi model untuk mengubah hati. Di tengah dunia yang merindukan keaslian, teladan Yesus menantang kita untuk merangkul kerendahan hati, pelayanan, dan kedekatan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan hidup dalam kerendahan hati, mendekatkan diri kepada sesama, dan tetap setia pada keyakinan kita, kita dapat memancarkan kasih Kristus dalam segala hal yang kita lakukan dan dunia pun akan takjub karenanya.

Tuhan, bantulah kami untuk hidup dalam kesejatian, menghidupi apa yang kami katakan dan mewartakan kebenaran. Amin.

Author

Write A Comment