Sabda Hidup
Kamis, 12 November 2021, Kamis Pekan Biasa XXXII, Peringatan St. Martinus dari Tours.
Bacaan: Keb. 7:22 – 8:1; Mzm. 119: 89, 90, 130, 135, 175; Luk. 17:20-25
“Sesungguhnya Kerajaan Allah ada di antara kamu.”
(Luk 17: 21)
Seorang gadis kecil berdiri bersama dengan kakeknya di dekat sebuah sumur. Mereka baru saja menimba air di sumur itu untuk mereka minum. Tiba-tiba saja gadis kecil itu bertanya kepada kakeknya: “Kek, di manakah Tuhan tinggal?” Kakeknya mengajak gadis kecil itu mendekat ke bibir sumur dan berkata: “Lihat ke bawah sana, ke dalam sumur.” Gadis itu melongokkan kepalanya ke dalam sumur. Kakeknya bertanya: “Apa yang kau lihat?” “Aku melihat diriku sendiri,” kata gadis kecil itu. “Di situlah Tuhan tinggal,” kata kakek, “Ia tinggal dalam dirimu.”
Dalam Injil hari ini, para Farisi bertanya kepada Yesus tentang kapan Kerajaan Allah datang. Yesus mengejutkan mereka dengan menjawab bahwa orang tidak dapat mengatakan Kerajaan itu “ada di sana” atau “di sini”. Tetapi “sesungguhnya, Kerajaan Allah ada di antara kamu.” Kerajaan Allah ada di hati kita. Kerajaan Allah sudah nyata dalam diri pribadi Yesus Kristus, Anak Allah dan Penyelamat dunia. Kerajaan Allah itu sudah ada di sini saat ini tetapi kepenuhannya akan terjadi pada akhir jaman.
Katekismus Gereja Katolik mengajarkan kepada kita bahwa Kerajaan Allah itu bukan wilayah tertentu, bukan struktur, bukan kepemilikan dan bukan institusi, tetapi Allah yang memerintah. “Kerajaan Allah adalah….. kebenaran dan damai dan sukacita dalam Roh Kudus (Rom 14: 17). Kerajaan Allah itu hadir dalam Sabda yang Menjelma; diberitakan dalam Injil; itu adalah Kerajaan mesianis, hadir dalam pribadi Yesus Sang Penyelamat; dan tetap tinggal di tengah-tengah kita dalam Ekaristi. “Untuk memenuhi kehendak Bapa, Kristus meresmikan Kerajaan surga di dunia” (LG 3). Tetapi karena kehendak Bapa Ia “mengangkat manusia untuk ikut serta menghayati hidup ilahi” (LG 2). Ia melakukan itu, dengan mengumpulkan manusia-manusia di keliling Anak-Nya Yesus Kristus. Perhimpunan ini adalah Gereja; yang merupakan “benih serta awal Kerajaan Allah di dunia” (LG 5).” (KGK 541-554, 709, 763, 2816, 2819).
Tuhan hadir dalam Sabda-Nya, dalam Tubuh-Nya yakni Gereja dan secara istimewa dalam Ekaristi. Ia menampakkan diri dalam cara yang tak terhitung bagi mereka yang mencari-Nya dengan mata iman. Ketika kita membaca Sabda Allah dalam Kitab Suci, Ia bersabda kepada kita. Saat kita menghadap di Altar Tuhan, Yesus memberikan diri-Nya sebagai makanan dan minuman rohani yang membuahkan hidup Allah sendiri dalam diri kita. Ia sendiri bersabda, “Akulah Roti Hidup,” (Yoh 6: 35).
Jika Kerajaan Allah itu ada dalam pribadi Yesus, dengan demikian kita tidak perlu jauh-jauh mencari tanda kehadiran-Nya. Ia ada di tengah-tengah kita – dalam sakramen-sakramen yang kita terima; dalam diri sesama di manapun kita berada; dalam diri sahabat-sahabat, dalam diri orang-orang yang tanpa kenal lelah memperjuangkan kebaikan, kebenaran dan keadilan; dalam keindahan alam sekitar kita….. dan masih banyak lagi.
Akhirnya, Kerajaan itu adalah milik kaum miskin dan kecil, artinya mereka yang menerimanya dengan rendah hati. Yesus diutus, “untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin” (Luk 4:18). “Saya melihat Yesus dalam diri setiap orang. Saya berkata pada diri saya sendiri, ini adalah Yesus yang lapar, saya harus memberinya makan. Ini adalah Yesus yang sakit, yang ini menderita kusta, yang terluka; saya harus mencuci dan merawatnya. Saya melayani karena saya mengasihi Yesus,” kata Ibu Theresa dari Calcutta.
Demikianlah kita turut serta menghadirkan Kerajaan Allah itu mulai dari dalam diri kita dan mengubah hati kita menjadi semakin serupa dengan Allah, menjadi umat-Nya yang tahu mengasihi, berbelas-kasih dan mengampuni, yang tanpa kenal lelah memperjuangkan kebaikan, kebenaran dan keadilan. Tuhan dan Kerajaan-Nya ada di tengah-tengah kita.
Comments are closed.