Remah Harian

JANGAN KURANG PIKNIK

Pinterest LinkedIn Tumblr

Sabda Hidup

Sabtu, 8 Februari 2025, Sabtu Pekan Biasa IV
Bacaan: Ibr. 13:15-17,20-21Mzm. 23:1-3a,3b-4,5,6Mrk. 6:30-34.

Menjadi murid-murid Kristus yang efektif, tidak cukup kita menjadi orang sibuk saja. Kesibukan memang keseharian kita. Tak ada satupun yang tak penting. Semua harus dikerjakan, harus dilayani. Akan tetapi, seperti pisau yang dipakai terus menerus tanpa diasah akan menjadi tumpul, demikian juga ketajaman kekuatan kita, bisa berkurang. Jangan sampai kita “kurang piknik.”

Yang dibutuhkan adalah “piknik bersama Yesus”. Kita perlu menyadari bahwa menjadi murid-murid Yesus diperlukan “connectedness” dengan Dia. Dengan kebersamaan dengan Dia, cinta kasih manusiawi dan pelayanan kita dimurnikan. Sebab apa yang kita bagikan, kita komunikasikan dalam pelayanan kita adalah kasih dan bela rasa Sang Gembala Utama yang hati-Nya, menurut Injil hari ini “tergerak oleh belas kasihan karena melihat orang banyak seperti domba yang tidak mempunyai gembala.” Piknik bersama Yesus sangat diperlukan agar kita tidak hanya di-charge kembali, tetapi juga “menyelaraskan detak jantung hati kita dengan jantung Hati Yesus” yang penuh belas kasih. Tanpa itu kesibukan kita akan jatuh pada aktivisme belaka.

Kita sendiri sering membaca dalam Injil bagaimana Yesus menyingkir untuk waktu pribadi-Nya – waktu bersama Bapa. Tersebar di sana-sini di dalam Injil banyak ayat yang menceritakan kepada kita tentang Yesus yang sedang menyepi. “Ketika hari mulai siang, Ia meninggalkan rumah itu dan pergi ke tempat yang sunyi” (Luk. 4:42). Yang lainnya adalah Mrk 1:35, “Pagi-pagi benar ketika hari masih gelap, Yesus bangun, meninggalkan rumah dan pergi ke tempat yang sunyi, lalu berdoa.” Lihat juga Luk 5:16, “Ia selalu pergi ke suatu tempat untuk menyendiri dan berdoa.” Dan Luk 6:12, “Ia pergi ke bukit untuk berdoa dan semalam-malaman ia berdoa kepada Allah.”

Jika Yesus saja berdoa, bagaimana kita dapat menyediakan waktu bersama dengan-Nya dan membiarkan Ia memelihara kita? Kita dapat menghadiri misa, menyediakan waktu untuk berdoa baik pribadi maupun bersama, mendengarkan sabda-Nya. Kita juga menerima-Nya dalam komuni kudus. Kita dapat memberikan waktu bersama-Nya di kapel adorasi, membiarkan Dia memeluk kita dengan kasih-Nya. Kita dapat membaca Kitab Suci, merenungkannya agar sabda-Nya mengubah diri kita. Kita juga dapat mengikuti rekoleksi atau retret. Dan masih ada banyak cara untuk bersama-sama dengan-Nya.

Tuhan, Engkau tahu bagaimana hari-hariku sering kali dipenuhi dengan tugas dan kegiatan yang tidak ada habisnya. Tolonglah aku untuk menemukan lebih banyak waktu untuk beristirahat sejenak bersama-Mu. Kuatkan dan segarkanlah aku, sehingga aku dapat menjadi hamba yang baik bagi Kerajaan-Mu. Amin.

Author

Write A Comment