Sabda Hidup
Sabtu, 19 April 2025, Vigili Paskah
Bacaan: Bac.1. Kej. 1:1-2:2; Mzm. 104:1-2a,5-6,10,12,13-14,24,35c atau Mzm. 33:4-5,6-7,12-13,20,22; Bac.2. Kej. 22:1-18; Mzm. 16:5,8,9-10,11; Bac.3. Kel. 14:15 – 15:1; MT Kel. 15:1-2,3-4,5-6,17-18; Bac.4. Yes. 54:5-14; Mzm. 30:2,4,5-6,11,12a,13b; Bac.5. Yes. 55:1-11; MT Yes. 12:2-3,4bcd,5-6; Bac.6. Bar. 3:9-15,32-4:4; Mzm. 19:8,9,10,11; Bac.7. Yeh. 36:16-17a,18-28; Mzm. 42:3,5bcd; 43:3,4 atau kalau ada pembaptisan MT Yes. 12:2-3,4bcd,5-6 atau juga Mzm. 51:12-13,14-15,18-19; Epistola. Rm. 6:3-11; Mzm. 118:1-2,16ab-17,22-23; Bacaan Injil. Luk. 24: 1-12.
“Ia tidak ada di sini. Ia telah bangkit!” [Luk 24: 6]
“Ia tidak ada di sini. Ia telah bangkit.” Itu saja. Itulah inti dari pesan Paskah. Kesederhanaan dari pernyataan ini sangat mendalam, namun sering kali terlihat terlalu sederhana untuk semua yang terkandung di dalamnya. Kita tidak memiliki semua jawabannya, dan tentu saja kita tidak dapat menjelaskan bagaimana hal itu terjadi, namun yang kita miliki adalah pesan kehidupan, harapan, dan kemungkinan untuk berubah.
Pesan ini tidak berubah sejak Paskah pertama. Pesan ini masih sama seperti dulu: “Dia tidak ada di sini, tetapi telah bangkit.” Namun, bagaimana hal ini bisa terjadi? Bagaimana kehidupan dapat bangkit dari kematian? Bagaimana kebangkitan dapat muncul dari keputusasaan? Kematian begitu nyata, begitu konstan dalam pengalaman kita. Ketika kita mendengar berita tentang kekerasan, kehilangan, atau ketidakadilan, perampasan tanah, konflik tiada henti, pembabatan hutan yang merusak bukan hanya lingkungan tetapi juga kehidupan masyarakat adat, janji Paskah dapat terdengar seperti dongeng kosong – sebuah kisah yang menghibur tetapi tidak dapat dipercaya.
Para perempuan yang pertama kali menemukan kubur kosong juga mengalami hal ini. Ketika mereka menyampaikan berita kebangkitan kepada para rasul, kata-kata mereka terdengar “seperti dongeng.” Omong kosong. Hoax. Ketika kita menghadapi penderitaan, kematian, dan rasa sakit, berita kebangkitan dapat terlihat sama mustahilnya, bahkan terkadang konyol. Namun, justru karena itulah kita berkumpul dalam perayaan hari ini.
Kita berkumpul pada hari Mingg[u Paskah untuk mendengar kembali pesan itu: “Ia tidak ada di sini, Ia telah bangkit.” Kita datang karena kita perlu diingatkan, terlepas dari pengalaman kita akan kematian dan kehilangan, bahwa masih ada yang lebih dari kehidupan ini. Kebangkitan tidak menyangkal kenyataan pahit dari dunia kita; sebaliknya, kebangkitan menemui kita tepat di tengah-tengahnya. Kebangkitan berbicara kepada kita di tengah-tengah penderitaan kita dan berkata: ini bukanlah akhir dari segalanya. Kematian tidak memiliki kata akhir. Yesus hidup, dan karena Dia hidup, maka ada harapan.
Kebangkitan Kristus tidak mengubah keadaan dunia, tetapi mengubah kita di tengah-tengahnya. Kebangkitan Kristus memanggil kita untuk hidup dalam terang kebangkitan tersebut-mengetahui bahwa kuasa Allah untuk membawa kehidupan dari kematian sedang bekerja di dalam diri kita. Paskah, Pesach, Passover, melampaui. Dalam terang dan harapan kebangkitan kita mampu menggulingkan batu kubur yang memenjarakan kehidupan. Dengan keyakinan bahwa kuasa Allah yang membawa kehidupan itu bersama kita, kita mampu menembus batas-batas kebodohan dan keterbelakangan. Dengan harapan kebangkitan itu kita mampu menggulingkan batu kubur sistem yang tidak adil.
“Hari pertama” dalam Injil Lukas bukan hanya sekedar hari dalam kalender. Itu adalah awal dari sebuah ciptaan yang baru. Kebangkitan menandai fajar dari sebuah era yang baru. Ini adalah hari pertama dari satu minggu penciptaan kembali, satu minggu di mana segala sesuatu dibuat baru. Dan “hari pertama” bukan hanya milik Yesus; melainkan milik kita semua. Setiap momen kebangkitan dalam hidup kita adalah momen “hari pertama” – sebuah momen di mana terang Allah menerobos kegelapan, di mana kemungkinan-kemungkinan baru lahir.
Pikirkanlah hari-hari pertama dalam hidup Anda – hari pertama cinta, hari pertama kelahiran anak Anda, hari pertama pengharapan setelah keputusasaan, hari pertama kehidupan dalam Iman, hari pertama pertobatan. Ini semua adalah momen “hari pertama”. Momen-momen ini penuh dengan kemungkinan, penuh dengan potensi, dan janji akan kehidupan yang baru. Dan setiap momen tersebut, seperti halnya Paskah, mengandung harapan bahwa kita dapat memulai lagi, bahwa kita tidak ditentukan oleh nasib, bahwa di depan kita ada pelbagai kemungkinan yang dapat kita gapai.
Selamat Paskah!