Remah Harian

DNA ALLAH

Pinterest LinkedIn Tumblr

Sabda Hidup

Jumat, 11 April 2025, Jumat Pekan Prapaskah V
Bacaan: Yer. 20:10-13Mzm. 18:2-3a,3bc-4,5-6,7Yoh. 10:31-42

“Jikalau Aku tidak melakukan pekerjaan-pekerjaan Bapa-Ku, janganlah percaya kepada-Ku, tetapi jikalau Aku melakukannya dan kamu tidak mau percaya kepada-Ku, percayalah akan pekerjaan-pekerjaan itu, supaya kamu boleh mengetahui dan mengerti, bahwa Bapa di dalam Aku dan Aku di dalam Bapa.”
[Yoh 10: 37 – 38]

Pekan Suci sudah semakin dekat. Sejak Minggu keempat masa Prapaskah, teks-teks Injil untuk liturgi harian hampir secara eksklusif berasal dari Injil Yohanes. Selama dua minggu terakhir, kita telah mendengarkan pernyataan misteri Allah Bapa secara bertahap, seperti yang diungkapkan oleh Yesus. Bersamaan dengan itu, kita juga melihat penolakan yang semakin meningkat terhadap pesan Yesus oleh orang-orang Yahudi, yang semakin lama semakin menentangnya.

Injil hari ini menceritakan peristiwa kedua ketika musuh-musuh Yesus ingin melempari-Nya dengan batu. Saat itu adalah hari raya pentahbisan Bait Allah, tetapi orang-orang Yahudi ingin membunuh Yesus karena telah menghujat Allah mereka. Banyak orang masih percaya bahwa mereka harus melindungi Tuhan mereka seolah-olah Tuhan tidak dapat membela diri-Nya sendiri!

Yesus mengingatkan para pendengarnya akan apa yang dikatakan Kitab Taurat: “Aku telah berfirman: Kamu adalah allah,” (Yoh 10: 34). Dengan menerima firman Allah, kita menjadi Allah, atau, seperti yang dikatakan oleh Doktor mistik Yohanes dari Salib, kita ambil bagian dalam ke-Allahan dengan partisipasi. Jika seseorang ambil bagian dalam ke-Allahan melalui partisipasi, bukti kesalehan atau keilahian kita terletak pada cara kita menjalani hidup. Yesus mengundang orang banyak untuk melihat pekerjaan yang dilakukan-Nya dan percaya bahwa Bapa dan Dia adalah satu. Jika kita menjalani tes DNA untuk mengetahui asal-usul keilahian kita, apakah hasilnya akan positif atau negatif? Apakah perilaku kita menunjukkan bahwa kita dan Yesus, mempunyai Bapa yang sama?

Masa Prapaskah adalah waktu untuk mendedikasikan diri kita kepada Allah secara baru dan menyadari bahwa kita adalah anggota keluarga Allah. Pentinglah bagi kita untuk menyadari perilaku kita yang tidak sesuai dengan martabat kita sebagai anak Allah dan memperbaikinya.

Tuhan, bantulah kami untuk setia menyatakan kasih, keadilan dan kebenaran-Mu, meski kami menghadapi pertentangan. Semoga tindakan konkrit kami memberikan kesaksian, bahwa kami adalah murid-murid-Mu. Amin.

Author

Write A Comment