Sabda Hidup
Sabtu, 8 Oktober 2022, Sabtu Pekan Biasa XXVII
Bacaan: Gal. 3:22-29; Mzm. 105:2-3,4-5,6-7; Luk. 11:27-28.
Ketika Yesus masih berbicara, berserulah seorang perempuan dari antara orang banyak dan berkata kepada-Nya: “Berbahagialah ibu yang telah mengandung Engkau dan susu yang telah menyusui Engkau.” Tetapi Ia berkata: “Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan yang memeliharanya.”
(Luk 11: 27 – 28)
Apakah anda mendegarkan Sabda Tuhan? Dan jika anda mendengarkannya, apakah anda memeliharanya [baca: melaksanakannya]? Jika ya, maka anda termasuk di antara mereka yang disebut oleh Yesus “berbahagia”!
Menarik bahwa perempuan yang berbicara dengan Yesus dalam perikope Injil hari ini justru memuji Ibunda-Nya dengan mengatakan “Berbahagialah ibu yang telah mengandung Engkau dan susu yang telah menyusui Engkau.” Tetapi Yesus memuji dan menghormati Ibu-Nya dengan penghargaan yang lebih tinggi lagi dengan menyebutnya berbahagia, sebab ia, lebih dari siapapun, mendengarkan dan melaksanakan Sabda Tuhan dengan sempurna.
Mendengarkan dan melaksanakan adalah dua hal yang sangat berbeda. Keduanya memerlukan komitmen yang sungguh-sungguh dalam hidup rohani. Pertama-tama mendengarkan Sabda Tuhan bukanlah sekadar “mendengar bunyi” atau membaca Kitab Suci. “Mendengarkan” di sini berarti bahwa Tuhan mengkomunikasikan diri-Nya kepada kita. Itu berarti kita melibatkan diri dengan seorang Pribadi, Yesus sendiri, dan kita memberi tempat bagi-Nya untuk mengkomunikasikan kepada kita apa saja yang ingin disampaikan-Nya, apa yang menjadi rencana-Nya untuk kita.
Meskipun sangat menantang bagi kita untuk mendengarkan Yesus bersabda dan membatinkan apa yang Ia katakan, lebih menantang lagi untuk membiarkan Sabda-Nya mengubah kita sampai pada titik bahwa kita menghidupi apa yang dikatakan-Nya. Acap kali kita mengatakan bahwa kita sanggup untuk itu, tetapi ternyata gagal menyatakannya dengan tindakan, dengan menghidupinya.
Mari kita renungkan hari ini, bagaimana kita mendengarkan Sabda Tuhan dan melaksanakannya. Mulailah dengan mendengarkan dan merenungkan, apakah dalam kehidupan keseharian, anda memberi tempat bagi pribadi Yesus? Dari sana, renungkan apakah anda menghidupi apa yang anda tahu, telah disabdakan-Nya kepada anda. Semoga anda dan saya, sungguh berbahagia, sungguh terberkati!