Remah Harian

The Pharisee in Me

Pinterest LinkedIn Tumblr

Salah satu dari 10 perintah Allah adalah “Kuduskanlah hari Tuhan.” Bagi orang Yahudi di dalam perintah itu masih ada 39 aturan yang lainnya yang harus mereka hormati, dalam kaitannya hari Tuhan (Sabbath). Aturan itu antara lain tidak boleh memanen gandum, tidak boleh membawa beban berat, hingga aturan-aturan tentang bagaimana harus mempersiapkan makanan untuk hari itu.

Tetapi yang membuat tingkah polah orang Farisi memuakkan adalah bahwa mereka menggunakan perintah itu untuk memaksakan penderitaan kepada orang lain. Para Farisi menggunakan hukum itu untuk membuktikan bahwa mereka lebih kudus dari orang lain; bahwa mereka lebih baik karena mereka memenuhi hukum. Interpretasi aturan yang ketat digunakan untuk mengadili orang lain.

Saya yakin ada banyak Farisiisme dalam diri kita, sebab atas salah satu cara sepertinya kita menikmati ketika melihat orang lain menderita. Kita tertawa, misalnya, ketika nonton film dan menyaksikan orang lain terbentur atau tersakiti. Mungkin itu menyentuh rasa puas diri atau merasa diri yang paling benar di lubuk hati kita. Dengan sombongnya kita bersyukur kepada Tuhan bahwa kita lebih baik dan lebih pintar dari orang lain. Makanya, kebanyakan orang suka gossip. Digosok-gosok makin siiip. Kita senang membicarakan kekurangan orang lain. Kita menikmati ketika kita saling menghancurkan.

Jika kegembiraan dan kedamaian hanya ditemukan dalam kaitannya dengan kondisi orang lain, betapa dangkalnya kegembiraan dan kedamaian itu. Jika kita puas, jika kita gembira, hanya karena kita merasa lebih baik dari yang lain, maka ada yang salah dengan arti kegembiraan itu. Ada yang salah dengan standard kegembiraan itu. Bukan standard Yesus.

Mari kita mohon agar rasa puas diri dan paling benar, makin lama makin berkurang. Agar kemunafikan kita semakin lama semakin berkurang. Agar kesenangan atas penderitaan orang lain semakin lama semakin berkurang. Jika orang lain menderita, kita juga menderita.

Tuhan, ampuni kemunafikan kami. Kami mohon ampun karena kami merasa lebih baik dari orang lian. Beri kami kerendahan hati dan kesadaran bahwa di hadapan-Mu, kami bukanlah apa-apa. Tanpa-Mu, kami tiada arti.

Bacaan Misa hari ini: 1Tes. 2:9-13Mzm. 139:7-8,9-10,11-12abMat. 23:27-32

Author

Write A Comment