Bacaan Hari Ini: Kol. 2:6-15; Mzm. 145:1-2,8-9,10-11; Luk. 6:12-19
Hari ini, mari kita pusatkan perhatian pada kata-kata pertama Injil hari ini: “Pada waktu itu pergilah Yesus ke bukit untuk berdoa dan semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah.” (Luk 6:12). Kata-kata Pendahuluan seperti ini mungkin kurang kita perhatikan padahal mempunyai makna yang penting. Hari ini, secara khusus dan jelas ditunjukkan kepada kita bahwa pemilihan dua belas rasul – keputusan yang sangat menentukan masa depan Gereja kita – didahului oleh doa semalam-malaman, di hadapan Allah, Bapa-Nya.
Kira-kira Yesus berdoa seperti apa? Nampak dari cara hidup-Nya, pastilah doa-Nya adalah doa penuh kepercayaan kepada Bapa, sepenuhnya menyerahkan diri pada kehendak-Nya. “Aku tidak mencari kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku,” (Yoh 5:30), persatuan yang erat dengan karya keselamatan Allah. Hanya melalui doa yang mendalam – dan selalu dijiwai oleh tindakan Roh Kudus, Yesus menerima kekuatan dan terang yang diperlukan untuk melanjutkan misi-Nya, bersatu dengan Bapa untuk menyelesaikan karya keselamatan bagi umat manusia.
Tentang pemilihan para Rasul, St Sirilus dari Alexandria mengatakan, “Kristus yang sama menegaskan bahwa Ia telah memberi mereka perutusan yang sama yang Ia terima dari Bapa.” Hal itu menunjukkan kepada kita bahwa Gereja adalah buah dari doa Yesus kepada Bapa, dalam Roh Kudus. Karenanya, Gereja adalah karya Tritunggal Mahakudus. “Ketika hari siang, Ia memanggil murid-murid-Nya kepada-Nya, lalu memilih dari antara mereka dua belas orang, yang disebut-Nya rasul,” (Luk 6:13).
Andai saja, kita, murid-murid-Nya, selalu dapat “tenggelam” dalam doa dan dipimpin olehnya.