Hari ini Yesus bersabda: “Tidak ada pohon yang baik yang menghasilkan buah yang tidak baik, dan juga tidak ada pohon yang tidak baik yang menghasilkan buah yang baik. Sebab setiap pohon dikenal pada buahnya. Karena dari semak duri orang tidak memetik buah ara dan dari duri-duri tidak memetik buah anggur,” (Luk 6: 43 – 44).
“Sow an act and you reap a habit. Sow a habit and you reap a character. Sow a character and you reap a destiny,” kata Charles Reade, seorang novelis dari Inggirs. Taburlah tindakan dan engkau akan menuai kebiasaan. Taburlah kebiasaan dan engkau akan menuai karakter. Taburlah karakter dan engkau akan menuai takdir.”
Seperti buah yang dihasilkan oleh pohon tidak bertumbuh hanya semalam, demikian juga karakter. Diperlukan proses yang panjang untuk bertumbuh. Yesus menggambarkan kebaikan dengan buah yang baik, yakni ketika tidak cacat, tidak busuk dan sehat. Buah yang baik adalah hasil dari hidup yang baik, yakni hidup berdasar pada kebenaran moral dan karakter yang baik. Jika hidup kita menampakkan iman, kasih, kesabaran dan kejujuran, maka kita tahu bahwa kita hidup baik. Tetapi ketika yang muncul adalah kemarahan, iri dan dengki, nafsu tak teratur, cinta diri, serta kemalasan, maka kita tahu bahwa ada yang sedang membusuk dalam diri kita.
Semoga kita menghasilkan buah-buah Kasih, Suka cita, Damai sejahtera, Kesabaran, Kemurahan, Kebaikan, Kesetiaan, Kelemah-lembutan, Penguasaan diri (Gal 5: 22 – 23).
Bacaan Misa hari ini: 1Tim. 1:15-17; Mzm. 113:1-2,3-4,5a,6-7; Luk. 6:43-49