Remah Harian

Ori atau KW?

Pinterest LinkedIn Tumblr

Seorang ibu merasa risau karena anaknya mengkonsumsi gula terlalu banyak. Ia tahu, kebiasaan itu tidak baik untuk kesehatan anaknya. Ibu itu sudah mencoba pelbagai macam cara untuk menghentikan kebiasaan anaknya makan gula, tetapi tidak berhasil. Maka ia memutuskan untuk menghadap seorang guru idolanya, Mahatma Gandhi, dan berharap anaknya akan mendengarkannya.

Maka ibu itu mengajak anaknya berjalan berkilo-kilometer di bawah teriknya matahari, menuju ke ashram tempat Gandhi tinggal. Sesampainya di sana, diceriterakanlah kesulitannya. “Gandhi, anak saya mengkonsumsi gula terlalu banyak. Tolonglah saya untuk menasehati dia, agar dia sadar, kebiasaannya itu tidak baik untuk kesehatannya.”

Setelah dengan sabar mendengar keluh kesah ibu itu, Gandhi termenung sejenak. Ia tidak menasehati anak itu. Malahan ia minta mereka untuk datang kembali setelah dua minggu.

Ibu itu heran, mengapa Gandhi tidak langsung saja menasehati anaknya supaya berhenti mengkonsumsi gula terlalu banyak.

Dua minggu kemudian, setelah berjalan berkilo-kilometer di bawah terik matahari yang menyengat, ibu itu datang kembali ke ashram bersama anaknya. Kali ini Gandhi langsung menasehati anak itu: “Nak, kamu harus berhenti makan gula terlalu banyak. Itu tidak bagus untuk kesehatanmu.” Anak itu mengangguk dan mengatakan bahwa ia akan berusaha untuk berhenti mengkonsumsi gula terlalu banyak.

Ibu itu bertanya-tanya dalam hati, mengapa perlu dua minggu bagi Gandhi untuk mengatakan kepada anaknya supaya berhenti makan gula. Gandhi tersenyum kepadanya: “Anakku, dua minggu lalu saya juga kecanduan makan yang manis-manis. Saya perlu menghentikan kebiasaan itu untuk diri sendiri, baru saya dapat menasehati anak ibu.”

Dalam bacaan Injil hari ini Yesus mengecam para Ahli-ahli Taurat dan Farisi karena mereka gagal menghidupi apa yang mereka ajarkan. “Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah menduduki kursi Musa. Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya,” (Mt 23: 2 – 3). Mereka kelihatannya saja orang-orang saleh dan taat beragama, senang menjadi pusat perhatian. Doa-doa mereka yang panjang-panjang adalah tontonan belaka karena mereka melalaikan yang utama dalam iman, belas kasih dan keadilan.

Kecaman Yesus mungkin berlaku juga untuk kita – dalam kadar tertentu kita juga munafik. Sering kali apa yang kita katakan tidak matching dengan perbuatan. Kita bisa memamerkan praktek-praktek kesalehan untuk menutupi kekurangan kita. Kita ditantang untuk menjadi saksi iman yang baik. Jika kita ingin sungguh-sungguh hidup sebagai pengikut Kristus, maka kita harus menjadi orang-orang beriman yang ori bukan KW.

Bacaan Misa hari ini: Rut. 2:1-3,8-11;4:13-17Mzm. 128:1-2,3,4,5Mat. 23:1-12

Author

Write A Comment