Lalu Yesus pergi dari situ dan menyingkir ke daerah Tirus dan Sidon. Maka datanglah seorang perempuan Kanaan dari daerah itu dan berseru: “Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud, karena anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita.” Tetapi Yesus sama sekali tidak menjawabnya. Lalu murid-murid-Nya datang dan meminta kepada-Nya: “Suruhlah ia pergi, ia mengikuti kita dengan berteriak-teriak.”Jawab Yesus: “Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel.” Tetapi perempuan itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata: “Tuhan, tolonglah aku.” Tetapi Yesus menjawab: “Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing.” Kata perempuan itu: “Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya.”Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya: “Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki.” Dan seketika itu juga anaknya sembuh. [Mat 15: 21 – 28]
Apakah anda melihat diri anda sendiri dalam kisah Injil hari ini? Di sisi manakah anda? Siapa anda? Dengan siapa anda mengidentifikasikan diri? Apakah anda adalah perempuan Kanaan yang agresif dan berkeras dengan permohonan anda? Bukan untuk dirinya sendiri tetapi untuk puterinya yang ia kasihi? Pernahkah anda mengalami direndahkan, meski itu bukan untuk kepentingan anda sendiri, tetapi untuk seseorang yang anda kasihi? Perempuan kanaan itu rela ditolak, rela dibentak-bentak, rela diusir tetapi ia rela menerima semua itu karena kasihnya.
Atau anda puteri perempuan itu yang sakit dan tanpa harapan? Anda ingin bicara, berdiri, berlari, bermain…. tetapi tidak dapat melakukan semua itu karena anda tak berdaya. Apakah anda gadis itu saat ini? Anda merasa setiap kali anda bergerak anda terbenam dalam lumpur? Anda merasa bahwa apa saja yang anda lakukan salah? Apakah anda merasa bahwa apa saja yang anda buat membuat hidup anda semakin rumit? Anda mengatakan sesuatu tetapi masalah malahan menjadi lebih buruk?
Bagaimana dengan para murid? Apakah anda melihat diri anda dalam diri mereka? Para murid ingin merasa enak dan nyaman. Oleh sebab itu mereka ingin supaya perempuan bawel itu pergi jauh-jauh. Mereka ingin mengusir perempuan Kanaan itu karena ia mengganggu. Mereka ingin memusatkan diri pada Tuhan dan tidak peduli jika orang lain sedang berkebutuhan. Apa yang mereka inginkan adalah kenyamanan, damai, tenang, tak ingin diusik sedikitpun. Apakah anda seperti para rasul yang merasa cape dengan orang-orang yang mengusik hidup anda?
Jadi, di sisi manakah anda? Ibu yang berkeras, teguh dalam sikapnya karena anaknya yang tak berdaya? Atau andalah gadis yang tak berdaya? Atau para rasul yang ingin memiliki Yesus untuk mereka saja? Mungkin sulit untuk menjawab semua itu, karena kadang-kadang kita adalah ketiganya. Sering kali kita seperti perempuan Kanaan itu yang mengambil risiko apapun, tak peduli kata orang, tak peduli berapa besar biaya atau waktu yang harus dihabiskan, demi orang yang kita kasihi. Tak jarang kita seperti puteri perempuan itu, tak berdaya, tak tahu apa yang harus kita lakukan dan semuanya seakan memperburuk situasi. Sering pula kita seperti para rasul, egois, berpusat pada diri sendiri, hingga lupa untuk merobohkan tembok keamanan dan kenyamanan diri sendiri itu bagi sesama.
Hari ini mari kita mohon tiga rahmat: rahmat untuk teguh dalam mengasihi, rahmat untuk mempercayakan diri kepada Tuhan dalam ketidakberdayaan kita, dan rahmat untuk meruntuhkan tembok-tembok pembatas dalam mengasihi.